Mohon maaf ya.. baru bisa update.. dari kemarin masih sibuk. Setelah tanggal 28 Juli baru bisa free. Doain tetep sehat ya 🤗
Jangan lupa untuk kasih vote, tinggalkan komen dan follow ya.. BORAHAE 💜
-Happy Reading-
Taehyung berjalan dengan gontai. Betapa inginnya dia memeluk gadis itu. Gadis yang sangat ingin dia lihat. Ia merapatkan dirinya ke tembok untuk menopang tubuhnya.
Ia menangis. Kenapa dia bisa sekejam itu pada gadis yang sangat ia cinta. Apakah dia harus percaya pada Amber atau apa yang dia lihat? Dia hanya takut saat ia percaya pada Amber tetapi hal yang terjadi adalah sebaliknya. Ia tidak mau merasakan sakit.
"Tae!" Seru Jimin yang melihat Taehyung duduk sendirian. "Apa yang terjadi?"
Taehyung hanya diam dan terus menangis. Jimin bergegas mendekati dan memeluk tubuh Taehyung.
"Ada apa? Tenanglah. Ada aku" Tenang Jimin.
Jimin tidak bertanya apapun lagi. Dia hanya diam sambil memeluk sahabatnya yang sedang menangis hebat.
.
.
.
"Nona" isak Jisung di samping ranjang Amber.
"Kau! Kenapa kau membawanya keluar!?" Seru Heesung pada Jisung.
Jisung tidak menjawab. Ia hanya terus menangis sambil memegang erat tangan Amber.
"Kalau kau memang tidak ingin bersama nona. Kau tidak perlu berpura-pura baik padanya" isak Heesung.
Amber membuka matanya. Ia melihat betapa marahnya Heesung pada Jisung.
"Heesung~a" panggil Amber lirih. "Bukan salah Jisung. Ini salahku"
"Nona, aku minta maaf" ucap Jisung dengan terisak-isak.
"Bukan salahmu" Amber tersenyum lembut.
Tak lama dokter datang dan memeriksa keadaan Amber. Perawat yang datang bersamanya segera memasang kembali alat bantu.
"Kami mohon semuanya menunggu di luar" kata perawat sambil mengarahkan mereka semua keluar ruangan.
Mereka bertiga menunggu di luar dengan panik. Heesung menatap Jisung. Amarahnya kembali memuncak.
Bukk! Sebuah pukulan mendarat di pipi Jisung.
"Heesung!" Seru Mingyu.
"Gara-gara dia hyung. Nona kembali tidak stabil!" Tunjuk Heesung pada Jisung.
"Ini rumah sakit. Jaga sikapmu. Dokter akan mengusahakan yang terbaik untuk nona" kata Mingyu menenangkan Heesung.
"Kalau dia tidak membawa nona keluar semua ini tidak akan terjadi. Kau dan Hyunjin sama saja!" isak Heesung.
Jisung hanya menunduk sambil menangis. Ia pikir ini memang salahnya. Andai saja dia tidak membawakan tas itu. Andai saja dia tidak membawa Amber keluar. Mungkin kejadian ini tak akan terjadi. Jisung hanya terisak sambil memeluk lututnya.
Tak selang berapa lama dokter keluar. Mereka dengan segera menghampiri dokter.
"Bagaimana dok?" Tanya mereka.
"Keadaannya cukup buruk. Sepertinya ini bukan hanya efek dari operasi cedera kepalanya tetapi ada faktor lain. Kami belum bisa menemukan sebabnya. Harus menunggu hasil lab"
"Kapan hasil lab keluar?" Mingyu memastikan.
"Segera setelah keluar, kami akan segera menghubungi kalian"

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan
Fanfiction|| WARNING 🔞 || Hwang Youra atau yang biasa teman-temannya panggil dengan sebutan Amber. Dia adalah seorang agen mata-mata dengan tingkatan tertinggi. Untuk mendapatkan keluarganya kembali dia harus berurusan dengan kepala aliansi pembunuh terbaik...