Bagian 37

258 26 4
                                    

Jangan lupa untuk kasih vote, tinggalkan komen dan follow ya.. BORAHAE 💜

***

-Happy Reading-

Amber membuka mata. Ia merasakan punggungnya terasa sakit. Mungkin karena seseorang memeluknya erat jadi luka-lukanya yang sudah mengering kembali terbuka.

Ia melihat Taehyung yang tertidur di samping ranjangnya. Amber mengusap kelapa Taehyung pelan.

"Kau sudah bangun?" Tanya Taehyung dengan wajah bantalnya.

Amber hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Aku akan panggilkan dokter" ucap Taehyung.

"Tunggulah sebentar Tae. Kau baru saja bangun tidur" Amber menahan tangan Taehyung.

"Aku benar-benar mengkhawatirkanmu"

"Maafkan aku yang selalu membuatmu khawatir padaku Tae"

"Itu tandanya aku benar-benar mencintaimu" Taehyung tersenyum simpul.

"Kau masih saja menggombal" Amber menepuk lengan Taehyung pelan.

"Jangan sakit lagi" Taehyung menatap iris mata Amber dalam.

"Baiklah" Amber tersenyum.

Beberapa saat dokter masuk dan memeriksa keadaan Amber.

"Keadaanmu sudah baik. Kau bisa pulang hari ini tetapi Nona Hwang, aku menyarankan padamu untuk menemui psikolog untuk mengurangi rasa trauma yang kamu alami"

"Terimakasih, dokter"

Dokter itu tersenyum dan keluar dari ruangan.

"Kamu hari ini ada kegiatan mulai pagi. Kenapa masih disini?" Tanya Amber.

"Apa kau mengusir guardian angel-mu, eoh?"

"Aku hanya tidak mau mengganggu jadwalmu Tae"

"Sudahlah, aku bisa membatalkan semua agendaku untukmu"

"Kau tidak boleh seperti itu. Kau harus profesional, kalau kau membatalkan semua agendamu mendadak seperti ini. Pikirkan bagaimana perasaan orang-orang yang sudah bekerja keras untukmu"

Taehyung hanya menunduk.

"Pulanglah, aku bisa kembali ke dorm sendiri nanti atau meminta Hyunjin untuk menjemputku"

"Tapi.."

"Tidak ada tapi-tapian untuk kali ini. Aku sudah sehat, kau dengar dokter mengatakan kalau aku sudah bisa kembali hari ini"

"Baiklah" Taehyung akhirnya mengalah.

Taehyung keluar dari ruangan Amber. Ia berjalan untuk pulang. Sementara Amber masih di ruangannya. Bayangan beberapa tahun silam kembali muncul.

Ia sedang menjalankan misi dengan Yibo. Karena kecerobohannya ia berhasil ditangkap oleh para musuh.

Ia terkena pukulan dan tidak sadarkan diri. Saat ia terbangun tangan dan kakinya terikat sementara mulutnya diplester menggunakan lakban.

Amber berada dalam sebuah kotak kayu kecil. Tidak ada satu celahpun untuk cahaya masuk ke dalam kotak. Amber mendengar beberapa percakapan mereka. Bahwa ia akan dibuang ke laut.

Amber yang mendengar itu meronta-ronta. Tetapi percuma kotak itu terlalu sempit. Amber menangis minta tolong.

Amber mencoba membuka kayu itu dengan memukul-mukulkan tangannya ke balok kayu. Tetapi hasilnya tangannya lebam dan berdarah karena kerasnya kayu.

Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang