35

2.7K 527 48
                                    

"TUH KAN APA GUE BILANG!"

"EMANG LO PERNAH BILANG APA ANYING, BANTUIN GUE AJA BISA KAN?"

"EMOH, JIJIK GUE BANG"

Mereka beneran teriak-teriak gila di gudang. Ya, bayangin deh, di tumpukan buku terbengkalai ada seekor ular mejeng lagi cari muka di sana. Siapa yang gak teriak coba.

Heeseung pelan-pelan ngedeket, Sunoo juga sama cuma tetap menjadikan Heeseung sebagai tembok pertahanan. Segala macam reptil yang ada di planet ini Sunoo bener-bener benci. Itulah kenapa Sunoo benci sama human bernama estetik Jay dan Sunghoon, sebab mereka ini di akui dunia sebagai buaya.

"Ambil sapu aja deh, takut kepatok" perintah Heeseung pada Sunoo. Emang nasib jadi orang sangar di luar hello Kitty di dalam tuh apa-apa selalu ketar ketir.

Sunoo buru-buru ambil sapu yang di maksud Heeseung. Sapu jamet warna warni kesayangan Mama yang sampe sekarang masih di simpen di gudang, bersejarah soalnya. Bersejarah karena sering di pergunakan untuk nampol pantat mereka bertujuh.

"Nih, hati-hati bang. Ular gak suka di ganggu"

Kayak gak berguna banget ocehan Sunoo tuh. Kumbang sawah kalo di ganggu juga ngamuk, emang makhluk apa yang di suruh minggat malah happy happy kiyowo? Aneh banget bikin Heeseung naik darah.

"Lo diem aja deh mending, atau cari bantuan kek"

"Ke mana?"

"Toko roti berkah"

Sunoo nyengir kuda. Udah tampak hilal untuk baiknya di siram ampas kopi.

"Jauh dong, sa ae nih bulu ketek koala"

"AAARGGGH MAKIN GAK JELAS LO, PANGGIL SIAPA AJA KEK. Tangan gue udah gak sanggup ngelakuin ini semua" jawab Heeseung masih setia mantengin dunia damai si ular di dalam kardus bau tai kecoa itu.

Sunoo ngangguk, gak lama langsung keluar gudang untuk melaksanakan perintah Heeseung selaku komandan perularan hari ini.

Tapi baru tiga menit ngibrit nyari bantuan, tiba-tiba Sunoo masuk lagi.

"Bang"

"Apa lagi?! Udah gue bilang cari bantuan kan?"

"Ada tante Salma"

"NAH ITU, ITU YANG GUE CARI" kata Heeseung semangat banget sampe bikin Sunoo kaget.

Dengan buru-buru Heeseung ngelempar sapu ke lantai, beralih keluar gudang untuk menemui Salma.

Meski masih bingung-bingung gembel si Sunoo tetap buntutin Heeseung. Tingkah abangnya ini emang out of the box banget, kadang ngobrol masalah ekonomi negara dia jawabnya malah tentang cara mengemudikan kapal dengan baik dan benar. Kan bikin orang emocih.

*****

Di dimensi lain, Salma yang kaget banget sama guncangan maut beberapa saat lalu di sertai teriakan gorila hutan pinus langsung aja masuk rumah. Gak sendiri, tentu Jungwon sama Jimin juga ikut masuk untuk memastikan.

Ni-ki? Gak usah di tanya, dia hari ini cuma pemain pengganti.

Pas sama-sama lari. Muka juga udah pada keliatan kayak wasit adu ayam, di tengah-tengah mereka melaju tiba-tiba dengan mendadak mereka berhenti tanpa aba-aba. Iya lah gila aja, si Heeseung ngehadang di bantuin Sunoo yang nyolok-nyolok Salma pake lidi ajaib bikin Salma makin tambah panik.

"Ada apa bang?! Kok teriak?" Tanya Jungwon kepo.

Salma mengangguk. Gak mungkin gak ada apa-apa, ngelihat muka Heeseung yang keliatan banget kalo kebingungan. Salma gak mau nanya duluan, semenjak jalan bareng ada sedikit rasa canggung.

Pengasuh ; Enhypen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang