25.

435 54 1
                                    

"Ini serius tiket band Enam Hari?!" Shella masih menganga nggak percaya sambil melihat tiket yang Brian kirim semalam melalui chat.

"Serius, Shel."

"Gila! Ini kan susah banget dapet tiketnya! Lo dapet dari mana kak?"

"Tebak coba."

"Mas Aga?"

"Bukan. Tebak lagi."

"Lo pake jasa calo tiket ya?"

"Enak aja!"

"Terus siapa dong? Masa dari membernya kan nggak mungkin."

"Selamat Shella! Tebakanmu benar! Hadiahnya satu tiket Enam Hari buat lo."

Dahi Shella sampai mengkerut saking nggak percayanya dengan ucapan gue.

"Lo kenal bassistnya?"

"Brian?"

"Iya. Dia tuh temen kuliah gue, Shel. Nggak sengaja Sabtu kemarin ketemu, terus yaudah ngobrol-ngobrol terus dia kasih gue deh dua tiket hehe. Ayo dong mauuu ya temenin gue. Aga udah dapet tiketnya sendiri, kayaknya juga dia nggak bisa dateng karena flight malem."

Shella langsung memeluk gue erat, "Huhuhu kak Ay!!! Makasih banyak, gue pengen banget nonton Enam Hari sekaliiii aja, tapi nggak pernah sempet."

Gue melepas pelukannya dan tertawa terbahak-bahak ketika melihat Shella sungguhan menangis, ibu jari gue menyeka air matanya yang sudah jatuh ke pipi.

"Tapi kok dia baik banget ngasih lo dua tiket?"

Kedua bahu gue terangkat, gue juga nggak tahu kenapa, "Nggak tahu, tapi Brian emang baik banget sih dari dulu. Pas kuliah gue juga sempet naksir tahu Shel sama dia hahaha. Lo tau kan dia emang ganteng banget, jago alat musik, pinter. Kayaknya emang sayang aja gitu orang sekeren dia nggak ditaksir."

"Dulu dia jurusan apa?"

"Administrasi bisnis."

"Terus lo sempet jadian sama dia?"

Gue tergelak habis-habisan, "Enggak lah, gue malah jadiannya sama Aga. Plot twist banget kan?"

"Lo ada foto dia waktu masih kuliah dulu nggak?"

AH! Gue jadi teringat beberapa hari lalu gue memang iseng memindahkan foto-foto lama gue dari laptop ke ponsel. Kayaknya sih ada foto gue bareng Brian juga di sana. Sebentar... Gue membuka galeri dulu, mencari foto-foto yang baru saja gue pindahkan.

Ketemu! Gue langsung menunjukkannya pada Shella. Satu foto saat gue menjadi panitia dies natalis kampus dengan sekumpulan panitia dan tambahan Brian, padahal dulu dia bukan panitia, tapi suka banget nyempil dan nimbrung saat  kami kumpul.

"Ini gue, sebelah gue Brian. Tuh Aga di belakang gue, samping Aga ada Ajun. "

Shella zoom satu persatu wajah di sana.

"Dulu kan gue panitia dies natalis kampus ya, Shel. Ada audisi band gitu, gue suka bantu-bantuin buat nyebar formulir juga kadang jadi contact person audisi. Jadi lumayan deket deh sama Brian."

"Ini lo sama mas Aga udah pacaran?"

"Belum."

Gue kembali menggeser foto-foto saat kuliah dulu, lalu menemukan satu foto dimana gue dan Brian saat itu foto berdua karena diledek habis-habisan. Di foto itu Brian merangkul bahu gue dan gue yang nggak bisa menahan senyum lebar karena malu.

"Ini kita foto berdua karena diledekin gitu sama panitia, soalnya ketahuan gue suka ngomongin Brian haha. Kadang Ajun tuh suka jadi kompor."

"Sampe dirangkul gini."

heroine of youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang