Niatnya gue ingin naik MRT untuk ke tempat dimana Aga janji untuk bertemu, karena gue sedang ingin menyempatkan waktu untuk berjalan sendiri, seenggaknya membawa kaki gue berjalan, duduk diam di MRT, sambil mendengarkan musik. Tapi, rencana nggak selalu berjalan sesuai keinginan, karena gue tertidur dan hampir telat. Jadi, gue buru-buru memesan ojek online dari kost ke Ruko Senayan.
Padahal Aga sudah ngotot ingin menjemput gue, tapi gue yang nggak mau. Karena, pasti akan terasa canggung nanti di mobil. Dan gue sangat nggak suka itu.
Gue juga memilih pakaian yang setidaknya pantas, karena gue harus naik motor dan nggak ingin repot, jadi gue memilih loose jeans dan kemeja putih longgar yang baru saja gue beli dari online shop kemarin.
Casa Mexico
Adalah tempat janjian yang Aga bilang. Dulu, gue dan Aga kalau sedang bosan dengan makanan pinggir jalan, kami kadang kesini untuk sekedar memesan Quesadilla.
Waw... serius rasanya sangat beda ketika lo baru mengunjungi tempat yang sudah lama nggak lo kunjungi. Salut sih, nggak ada yang berubah dari resto ini dan tata letaknya pun masih sama, ala-ala interior khas Amerika Latin, yakin deh kalau kesini gue serasa sedang berlibur ke Ciudad de Mexico, meskipun gue nggak pernah kesana secara langsung.
Gue memilih tempat yang dulu biasa kami tempati, pojok kanan dekat kasir, agak strategis karena dekat dengan pendingin ruangan.
Aga bilang kalau gue sudah sampai, seenggaknya kabari dia.
Aku udah sampe, Ga
Lucu ya, selama satu tahun ruang obrolan kami sama sekali nggak ada terisi percakapan sekedar basa-basi. Dan sekarang kami saling menghubungi hanya untuk sekedar bertemu di tempat biasa kami bercengkrama.
"Ay."
Gue mendongak melihat Aga yang sudah sampai, menarik kursi di hadapan gue lalu duduk di sana dengan nafas yang terengah-engah.
"Kamu habis lari, Ga?"
Aga mengatur nafasnya, membenarkan kemeja flanel yang dia pakai dan melihat-lihat menu.
"Nggak. Aku kira kamu udah nunggu lama."
Gue ikut membuka buku menu, padahal biasanya kami nggak melihat-lihat menu dulu dan langsung pesan menu andalan kami.
"Udah pesan makanannya?" tanya Aga.
"Belum."
"Menu biasa?"
Gue mengangguk semangat dan Aga langsung memanggil waiter untuk mencatat pesanan kami.
Beef Quesadilla, Taco Salad, dan dua gelas Mojito.
"Kayaknya saya pernah liat mas sama mbaknya deh." Waiter itu berujar sambil mencatat menu yang Aga sebut.
"Masa sih, mas?" tanya gue penasaran.
"Mas sama mbaknya pelanggan disini ya? tapi kayaknya udah lama ya nggak kesini?" Mata waiter itu bergantian memerhatikan gue dan Aga, mengundang tawa dari kami berdua, "Beneran, menu yang dipesan juga sama kok."
"Iya... kebetulan baru sempet makan disini lagi, biasa banyak urusan." Alasan klasik harus gue keluarkan.
"Kebetulan saya manajer disini juga, karena mas sama mbaknya baru kesini lagi setelah sekian lama saya gratisin french fries."
Mata menoleh ke arah Aga dan Aga juga balik menatap dengan mata berbinar.
"Makasih banyak, mas." Ujar Aga.
"Ditunggu ya pesanannya."
"Thank you, Mas." Balas gue.
Mood gue berubah seketika berubah menjadi excited!!! Selain gue kangen dengan makanan di sini, kapan lagi dapat bonus meskipun hanya seporsi french fries. Kami berdua langsung tertawa renyah, menyadari bahwa suasana berubah membaik, padahal kami belum memulai apa-apa.