Ayu memerhatikan punggung Aga yang terlihat masih sibuk bekerja di kamar hotelnya. Setelah makan malam tadi, Aga tiba-tiba mendapat telfon dari Ajun untuk memperbaiki lagu mereka yang baru saja dibuat. Aga memang tipe yang tidak bisa menunda pekerjaan, karena menurut Aga jika ditunda, lagu yang dihasilkan nggak akan sesuai dengan ekspektasinya. Ia sendiri tidak bisa kembali tidur, matanya masih sangat segar.
Aga meregangkan tangannya ke atas. Lalu memijat bahunya.
Kasian deh pasti capek banget.
"Ga." Panggil Ayu masih dengan posisi duduk bersandar memeluk Gi.
Aga menoleh pada Ayunda, matanya seperti sudah sangat berat untuk terbuka lebar. Wajar saja ini sudah pukul satu dini hari.
"Udah selesai?"
Aga mengangguk, "Lagi render. Kenapa? Udah ngantuk ya? Tidur duluan aja, nanti aku balik ke kamarku kalau udah selesai."
"Nggak apa-apa hehe. Aku juga nggak bisa tidur lagi, mataku masih seger banget. Bingung mau ngapain."
Aga bangkit dari kursi yang didudukinya. Menghampiri Ayu dan duduk di sampingnya.
"Hmm... Mau ngapain? Aku temenin sebentar."
"Mau nonton. Netflix and chill gimana?"
Mata Aga langsung melotot lebar. Dahinya mengkerut. Hingga Ayu ikut heran dengan ekspresi Aga. Bibirnya terkatup rapat, takut ada yang salah dengan ucapannya.
"Kenapa? Pake netflix kamu ya, Ga. Punyaku belum aku perpanjang hehe."
Aga yang tersadar Ayu sepertinya salah paham dengan arti harfiah "netflix and chill" itu sendiri. Ia menghembuskan nafas lega.
"Kamu mau netflix and chill?" Tanya Aga memastikan.
Ayu mengedipkan matanya dua kali dan mengangguk pelan.
"Kamu tau gak itu artinya apa?"
Ayu mengedarkan matanya ke kanan dan kiri, kembali melihat Aga dan menggeleng ragu.
"Coba kamu cari artinya."
Ayunda semakin bingung, lalu dia meraih ponselnya yang sedari tadi tergeletak di atas kasur, membuka aplikasi browser dan mengetikkan keyword...
Netflix and chill adalah
Kedua matanya membelalak hebat ketika halaman utama itu langsung menjelaskan apa maksud dari kalimat yang Ayunda cari.
Pipinya sudah memerah padam. Dia langsung mengunci layar ponselnya.
"Kamu balik aja ke kamar!" Dia berbicara dengan sedikit menyentak karena menahan malu, matanya nggak berani untuk sekedar menatap Aga.
Ayunda langsung melempar ponselnya asal, kini wajahnya pasti sudah seperti kepiting rebus dan yang Ayunda pikirkan hanyalah dia mau mengubur diri saking malunya!
"Yah... nggak jadi nih, Ay?"
"Udah ih sana balik!"
Ayunda nggak menjawab, dia langsung tidur membelakangi Aga, menutup seluruh badannya dengan selimut.
"Ay? Beneran nggak mau?"
Dia bisa mendengar Aga menahan tawanya agar nggak menggelegar.
Berkali-kali Ayunda merutuki dirinya, memejamkan matanya sekuat mungkin. Dasar Shella bisa-bisanya ngasih saran yang sesat!!! Duh kalau udah begini muka Ayunda mau ditaruh dimana???
"Kalau kamu mau mah aku siap-"
"Aga balik ke kamar aja!"
"Yah.... beneran nggak jadi nih? Kalau kamu mau mah aku ayo aja."