3- Kamar Bersama (Minhee's p.o.v)

28 5 0
                                    

cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. to pinterest

3- Kamar Bersama

     Malam tiba, setelah makan malam aku melakukan rutinitas bersih-bersih malam, mencuci muka, sikat gigi dan kalau kebelet aku akan buang air.

Hehe

Setelah itu aku membereskan meja dapur yang masih terdapat mangkuk dan piring kotor diatasnya lalu mencucinya.

Aku menuju ke depan dan mengambil koper yang masih berada di sebelah dinding ruang tamu lalu menyeretnya dan berjalan masuk kamar Jumin.
Karena Jumin masih di kamar mandi aku meletakkan koper disebelah lemari dan akan menyusun bajuku besok pagi. Tentu harus izin pemilik lemari kan?

Ah, aku belum menyalakan lampu luar.

Kembali berjalan kedepan dan menekan tombol lampu luar. Kembali ke kamar, mau tidur.

"Hei, ini kamarku!" Tegur Jumin ketika menyadari santainya diriku masuk kamarnya

"Kamarku juga" jawabku mendekati ranjangnya, Jumin berdiri dari duduknya dan mengambil bantal serta guling

Mengingat Jumin masa depan yang tak mau melepas pelukannya ketika malam tiba. Melarangku pergi dari atas kasur karena tak ingin melepas pelukannya.
Itu saat Ia sedang dalam mode loveable selain itu ia kadang disentuh pun marah-marah.

"Kemarilah, kita kan sudah menikah" Ucapku berbaring diatas kasur dan menepuk sisi yang kosong

"Kau saja yang menikah, aku belum" jawabnya menaruh alat tidurnya itu diatas karpet

Mana tega aku membiarkan seorang gadis yang aku sayangi tidur dilantai?

"Batu gunting kertas, yang kalah tidur di kasur lipat" Jumin duduk diatas karpet dan mengangkat tangan kirinya

"Tidak perlu, biar aku yang di bawah" Kataku turun dari ranjang, mengalah

"Kenapa? Kau kira aku gadis lemah ya?" ia berkacak pinggang

"Kalau kau yang tidur dibawah, saat tengah malam kau kedinginan, kau pasti terbangun dan tidak sadar pindah ke ranjang" jelasku berfikir logis, dimasa depan juga selalu begitu

"Lalu?" tanyanya sok polos, apa ia tidak mengerti?

"Kau pikirkan saja sendiri, kau kan sudah besar" Jawabku berjalan ke ujung kamar mengambil kasur lipat dan menggelarnya

Ah iya, seorang Kang Minhee mengalah tidur dibawah setelah berdebat panjang dengan Baek Jumin yang masih keukeuh  dengan argumen bahwa ia juga sanggup tidur di kasur bawah

'Kau tidak mengerti sejauh mana aku harus menahan diri' aku menatap kearah Jumin yang tidak mau kalah itu

"Jangan ganggu kerajaanku" Jumin tertawa mendengar ucapanku barusan

Mungkin ia baru faham apa yang kubicarakan tadi.

Aku sudah berbaring diatas kasur, dengan selimut menutupi sebagian tubuh.

"Memangnya aku meninggal karena apa?" Tanya Jumin tiba-tiba saat kecanggungan menghampiri ruangan ini

"Karena penyakit ginjal. Mm.. Sebenarnya kamu meninggal karena bunuh diri. Tapi salah satu penyebab kau bunuh diri adalah setelah kau tahu penyakitmu dan kau berfikir 'untuk apa lagi aku hidup' seperti itu" Jelasku menatap langit-langit kamar yang baru kusadari terdapat hiasan berbentuk bintang yang akan menyala saat lampu dimatikan

"Bodoh sekali ya diriku?" ia tertawa, aku tak tahu dimana lucunya

"Maka dari itu aku tidak ingin itu sampai terjadi" tambahku

"Minhee, apakah aku istri yang baik?" Seperti tak pernah kehabisan pertanyaan ia kembali bertanya

"Hmm.. baik. Kau istri yang baik kok, kau selalu mendengarkan ceritaku dan kau juga selalu mengajakku untuk mengevaluasi diri kita masing-masing" jawabku jujur

"Benarkah?" tanyanya, kepalanya muncul dari atas kasur, melihat karahku

"Tentu saja," jawabku, gadis itu mengangguk percaya

"Kau disini berapa lama?" Tuh kan, ia kembali bertanya. Tapi pertanyaan ini, aku tidak bisa menjawabnya

"Rahasia, aku akan memberitahumu kalau kau sudah terbiasa dengan kehidupan barumu" aku memberikan jawaban yang tidak memuaskan, Jumin cemberut

"Ah tidak asyik" ucapnya, kepalanya menghilang tak lagi menatapku

"Kau tidak mengantuk? Bagaimana tadi sekolahmu? Pasti teman-teman dan gurumu terkejut melihat perubahanmu" aku menghadapkan tubuhku kearah kasur, melihatnya dari bawah sini

"Iya, Eunsang pun terkejut melihatnya, begitu juga Seunghee, ia menatapku tidak percaya saat aku menjawab pertanyaan dari guru–"

Aku hanya mendengar ceritanya sedikit, mata ini tak lagi sanggup terbuka, Minhee sudah tidur.

Tiba-tiba benda padat masuk kedalam mulutku, kukira cicak, tapi kenapa cicaknya tidak benyek?

Kurangajar. Ternyata begitu aku membuka mata, Jumin tengah tertawa-tawa dan mengambil kembali tutup pulpen biru tersebut. Aku menatapnya kesal dan kembali tidur.

__"

☆ twinkle twinkle little star
will you give me the star?

✔️(1) Kang Minhee - Suami dari Masa Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang