20. Hari Kelulusan (Jumin's p.o.v)

14 2 1
                                    

cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. to Freepik

20. Hari Kelulusan

Entah mendapat ide darimana, pihak sekolah mengadakan acara kelulusan di pantai.

Pantai? Sepertinya aku pernah kesini sebelumnya tapi entah kapan.

Dengan repot kami perlu mengganti pakaian dengan pakaian wisuda yang berwarna gelap dan topi wisuda pula. Aku dan Lucy sibuk menata rambut dan sedikit berdandan untuk mendapat foto wisuda yang bagus dan cantik, hehehe.

Setelah keluar dari ruang ganti kami menuju sebuah gedung sederhana yang terletak di dekat pantai itu.

“Seharusnya kita ganti sepatu di gedung saja, betisku sakit” Keluh Lucy yang memang tidak terbiasa menggunakan high heels, aku yang menyetujuinya hanya mengangguk. Namun melihat teman-teman lain yang sangat anggun saat berjalan menggunakan sepatu hak itu membuatku tak mau kalah dan terus menaiki tangga gedung tanpa mengeluh.

Usai acara inti, kami, para siswa dan siswi saling bertukar map ijazah untuk menuliskan kesan dan pesan kepada sesama teman.

Aku menulis banyak kesan dan pesan untuk lucy tentunya, karena ia teman baikku, begitu juga Lucy menulis bahkan menggambar di lembaran kertas dalam map ijazah.


“Hai”
Aku menoleh untuk mengetahui siapa yang menyapa

Tiba-tiba Lucy mengalihkan pandangannya dan sibuk memainkan pulpen

“Bisakah aku menulis sesuatu di map ijazahmu?” Tanya Eunsang,  benar ia yang menghampiriku

“Eh oh iya, tapi bagian sini ada yang robek, hehe” Jawabku gelagapan

Kami mulai bertukar map ijazah dan menulis satu sama lain

Kepada Lee Eunsang

Kita akan terus berteman sampai tua kan?

Jangan menyerah! Dunia ini membutuhkan orang jenius sepertimu.

Aku yang selalu mendukungmu dan menjadi temanmu

Baek Jumin.


Setelah itu aku membubuhkan tanda tanganku dibawah tulisan

“Sudah” Ucapnya, karena aku juga sudah selesai menulis aku memberikan map itu pada lelaki tersebut

“Lucy, kemarikan map ijazahmu”
Lucy sdikit terkejut dengan ucapan Eunsang, ia menyerahkan map-nya dengan ragu-ragu

Mereka melakukan hal yang sama dengan beberapa orang di ruang gedung besar ini.

“Terimakasih, Selamat lulus” Ucap Eunsang padaku dan Lucy

Kami berdua membalas ucapan Eunsang dengan menundukkan badan.

“Selamat lulus juga untukmu” Balas Lucy tidak lupa tersenyum

Aku membiarkan Eunsang berjalan menjauh.

“Sepertinya aku masih menyukai Eunsang” Gumam Lucy memegang pipinya sambil tersenyum

“Tapi dia menyukai Jumin” Lanjut Lucy, aku menepuk bahunya

“Ayo kita keluar, mencari pria tampan!” Kataku bersemangat menarik tangannya


__”


     Syukurlah acara berjalan dengan lancar, setelah mendengar seluruh pidato dari para guru dan acara penyerahan ijazah.

Beberapa siswa dan siswi kembali berganti baju jika ingin bermain di laut. Kami dibebaskan untuk bermain air di pantai dengan tetap menjaga diri agar tidak hanyut, tentu saja para guru dan pengawas memperhatikan kami.

“Tunggu sebentar, aku ambil kucir rambut dulu” Ucapku ketika hendak bermain voli namun rambut panjangku sangat mengganggu

Berlarilah aku menuju ruang ganti dimana tas ranselku berada, lalu mengambil kucir rambut dan tak sengaja menemukan sebuah cincin mencurigakan di dalam tas ku

‘Kang Minhee’  Aku membaca sebuah ukiran nama yang ada diatas cincin itu
Tak sadar aku mengenakan cincin tersebut dijari manisku dan ternyata cocok dengan ukuran jariku.

Apa ini milikku?’ Batinku tak habis fikir
Namun tiba-tiba otakku mengingat sesuatu.

Kang Minhee adalah seorang yang membantu menyelamatkan hidupku, mengajakku untuk hidup sehat dan yang membuatku menjadi teman baiknya Eunsang. Hanya mengingat itu.

Aku terus berusaha mengingat wajah orang itu tetapi nihil.

Apakah dia laki-laki atau perempuan aku tidak mendapat petunjuk. Dan aku tidak mengingat kenapa itu bisa terjadi, yang ada kepalaku malah sakit.

Karena tidak ingin terus kepikiran, akupun menggenggam cincin tersebut, setelah itu aku berlari kearah laut menatap gulungan ombak yang tak bosan-bosannya berusaha menyentuh kakiku.

Aku terus berlari menjauh sampai terjatuh karena batu.

“Hahhㅡ” Nafasku tersengal, jantungku tentunya berdetak 2 kali lipat lebih kencang.

Aku berusaha berdiri. Kemudian berlari dramatis lengkap dengan angin pantai yang mengibaskan rambutku yang belum sempat kuikat sehingga menutupi wajahku beberapa kali.

Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya kasar.

Menyingkirkan rambut yang menutupi pengelihatan.

Kemudian melempar cincin itu jauh-jauh kedalam gulungan ombak.
Membawa serta perasaan aneh dalam hati yang tiba-tiba muncul membuat dada ini terasa sesak.

'Kang Minhee. Aku hendak memberikan terimakasih sebanyak-banyaknya jika kini ia dihadapanku.
Kang Minhee. Aku akan selalu menepati janji untuk hidup dengan baik dan bahagia.
Kang Minhee. Sampai bertemu lagi. Entah kapan'  Sesuatu dalam hatiku tiba-tiba muncul dan bergejola

Aku menatap penuh harap air laut yang membawa pergi benda yang barusan kulempar dengan buih-buih lembutnya, menarik nafas lalu berteriak

“KANG MINHEE! TERIMAKASIH BANYAK!!!”

Tak terasa air mata meluncur begitu saja tanpa seizin pemilik mata.


__”






END

✔️(1) Kang Minhee - Suami dari Masa Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang