17. Hampir Mati (Jumin's p.o.v)

17 1 0
                                    

cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. to pinterest

17. Hampir Mati

'Tok...Tok.. Tok..' Terdengar? Ada yang mengetuk pintu. Aku mengernyit heran

Seseorang yang mengetuk pintu di rumahku hampir bisa dihitung dengan jari, karena sangat jarang.
Kalau bukan pengantar galon, lalu siapa? Biasanya pengantar galon akan meninggalkan galonnya di teras.

'Tok..Tok..Tok..' Akupun beranjak berdiri dan membuka pintu rumah, terkejut mendapati dua orang yang tersenyum

"Astaga!" Kagetku spontan menutup pintu
Biarkan Paman dan Bibi diluar sebentar, Minhee harus aku sembunyikan dulu demi keberlangsungan hidupku.

Sambil berlari aku menyeret Minhee kekamar dan menatapnya panik

"Jangan membuat suara apapun, Paman dan Bibi datang" Bisikku sebelum ia bertanya

Minhee hanya memasang wajah terkejutnya dan terpaksa menghentikan aktifitas memotong sayurnya di dapur, lalu pasrah dikunci sendirian dalam kamar.

Aku mengunci kamar dari luar dan menaruh kuncinya di saku celana
Sambil berjalan aku menarik nafas supaya rileks dan kembali membukakan pintu untuk Paman dan Bibi

"Selamat datang Paman, Bibi" Sambutku tersenyum cerah

"Hai Jumin? Kenapa kau kembali menutup pintu?" Tanya Bibi masuk kedalam rumah setelah aku membukakan pintu lebih lebar

"Ah, aku hanya terkejut karena lupa mematikan kompor" Jelasku menipu
Ya Tuhan, aku tidak berniat jahat

"Oh begitu, ya ampun Jumin memasak sayur?" Bibi berjalan menuju dapur

"Hehehe, iya" Aku hanya tertawa pelan dan seketika pandanganku tertuju pada kemeja Minhee di atas kursi

'Mampus! Matikan aku sekarang' Batinku
'Eh jangan' Aku memejamkan mata

"Wah Jumin sudah punya kekasih ya? Sampai saling meminjamkan baju seperti ini?" Goda Paman mengambil kemeja biru muda pembawa petaka itu

"Eh, bukan kok. Itu milik Dongpyo, ahahaha.. i-iya, Dongpyo kemarin meminjamkan.. Meminjamkan padaku karena seragamku kehujanan" Aku salah tingkah sendiri, kenapa Dongpyo? Karena Bibi adalah teman baik Ibunya Dongpyo.

Aduh bahaya.

"Padahal bagus jika kau punya kekasih, kau tidak akan kesepian, haha" Paman tertawa sendiri meletakkan kemeja itu ditempat semula

"Ya sudah Bibi mau ke kamar mandi dulu"
Aku mengangguk dan segera menyiapkan minuman dingin untuk Paman dan Bibi

"Paman dan Bibi berencana menginap disini semalam, karena harus mengurusi dokumen penting untuk pendaftaran kuliahmu, Jumin" Paman berkata demikian setelah aku duduk dan menyajikan makanan ringan dan lemon dingin

✔️(1) Kang Minhee - Suami dari Masa Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang