11- Unfortunately Cupcake (Minhee's p.o.v)

14 1 0
                                    

cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. to owner

11. Unfortunately Cupcake

     Pagi menuju siang, hanya beres-beres saja. Seminggu kemarin aku demam dan keadaan rumah sedikit tidak terurus. Tentu saja tidak boleh salahkan Jumin.
Usai membereskan rumah, aku ingin memberikan hadiah karena kemarin..

Kemarin..

“Minhee!!!” Seperti dikejar iblis, Jumin berlari dari ruang tamu menuju kamar dengan membawa-bawa kertas hasil ujiannya

“Sempurna” Bangganya menempelkan kertas itu pada dahiku

Aku tertawa dan melihat angka 100 dengan tinta merah di ujung kanan atas

“Benarkah?” Aku tersenyum memastikan

“Tentu saja, lihat namanya, BAEK JUMIN.. Super sekali” Jumin bertepuk tangan pelan seperti motivator

“Waaah, Bagus sekali! Cepat simpan, jangan sampai hilang” Aku memberikan kertas itu padanya dan menepuk bahunya 3 kali

Apresiasi seperti ini pasti akan sangat membuatnya bangga, mengingat tiada lagi kedua orang tua disisinya yang seharusnya memberikan dukungan semacam itu.
Sekecil apapun hasil dari usaha Jumin, aku akan mencoba menghargainya. Dan aku akan terus membuatnya semangat dalam hal apapun.

Termasuk semangat menjalani hidup.
Karena aku akan menebus seluruh kesalahanku di masa depan sekarang.
Jika aku berada di posisi Jumin mungkin aku sudah gila.

__”

     Nah sekarang aku hendak membuatkannya hadiah khusus untuk membuatnya senang dan bersemangat mendapatkan nilai 100 di semua mata pelajaran. Fighting Jumin!

Setelah menghias Cupcake yang akan kuberikan khusus untuk Jumin, aku mengambilnya satu untuk dicicipi. Takut rasanya seperti bawang.

Saat sedang sibuk membereskan dapur tiba-tiba punggungku terasa basah

Kurangajar, kukira setan mengguyurku.
"Kenapa basah kuyup begini?" Tanyaku merasakan nafas Jumin mengenai tengkukku, geli.

"Hehe, main di kolam renang" Ia memelukku dari belakang, tumben sekali, biasanya ia tidak mau

"Cepat ganti baju, aku tidak ingin mengurusimu jika masuk angin" Omelku membuatnya meyengir selebar papan kapur

"Baiklah" Ucapnya patuh
Lalu aku berjalan mengambil 1 buah kue itu dan menunggu Jumin selesai mandi.
Tak lama kemudian Jumin keluar kamar mandi.

"Aku buat kue" Langsung memberikan padanya

"Wah,"

"Aku yakin rasanya semenarik bentuknya" Pujinya membuatku tersipu

"Kalau itu betulan enak, kau boleh membawanya untuk Eunsang" Kataku membuat Jumin mengerlingkan matanya

“Lucy menyatakan cintanya pada Eunsang tadi, namun Eunsang menolaknya. Aku bingung harus sedih atau senang” Ceritanya

✔️(1) Kang Minhee - Suami dari Masa Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang