cr. to psofimi
9. Pergi
Pagi menyambut, masih buta dan hawa dingin menyelimuti, namun aku tidak peduli dan langsung melaksanakan apa yang sudah aku rencanakan semalam sebelum tidur.
Yaitu mengemasi baju-bajuku kedalam ransel lalu pergi dari rumah. Minhee yang masih tidur di sofa itu tidak kupedulikan.
Keputusanku sudah bulat. Aku mau kerumah Paman saja di desa. Dan aku punya uang kok untuk naik kereta kesana.
Apapun tak bisa menyurutkan niatku, hatiku masih panas, kesal dan muak, tidak akan terusik oleh dinginnya suhu pagi.Kenapa pula pria itu jadi mengurusi hidupku. Memarahiku hanya karena aku pulang jam 11 malam. Apa itu masuk akal?
Biarkan saja dia mencariku sampai ujung dunia pun.
Aku tidak peduli.
__”
Dan semuanya berjalan lancar, aku sampai rumah Paman Jeon dengan selamat. Seolah tidak terjadi apa-apa aku menghampiri Bibi yang sedang duduk makan kue.
"Bibi" sapaku, Bibi yang terkejut melihat kehadiranku itu segera mengelap tangannya dan memelukku.
"Bagaimana kabarmu? Apa kau libur?" Tanya Bibi
"Aku tidak libur, hanya kangen dengan Bibi" ucapku bermanja memeluk lengan Bibi
"Wah, kau membolos. Mana bisa begitu" ucap Bibi lalu tertawa mencubit hidungku
"Aku ingin menginap disini beberapa hari bisa?" Tanyaku, bibi mengangguk mengiyakan
"Tentu saja, asalkan kau bantu Bibi mengurus kebun" ucap Bibi sambil tersenyum lebar, aku mengangguk
Begitulah aku memulai hariku di desa. Bermain dengan Fuku, kucing oranye milik Heejin dan terlarut dengan kesenangan yang bisa melupakan masalah-masalahku disekolah maupun dirumah. Karena makhluk Adam yang tiba-tiba masuk dalam kehidupanku itu membuat hidupku jadi mengerikan.
"Jumin, kau tidak mendengar? ada yang menelponmu" Bibi menyerahkan ponselku
Kang Minhee
Laki-laki itu menelponku, justru aku kemari untuk menghindarinya.
Aku menggeser tombol berwarna merah dan meletakkan ponselku di lantai.
"Dasar jahat!" Kesalku berkata pada ponselku.
__"
Pagi ini aku sedang berjalan santai, aku suka berjalan-jalan dengan bakiak seperti saat ini.
Menikmati udara pagi yang dingin ㅡtapi aku sudah kebalㅡ dan melihat-lihat desa tempat tinggalku semasa kecil.
Kedua orangtuaku meninggal saat aku berusia 6 tahun. 6 atau 7 ya? Aku lupa, yang jelas saat itu rambutku sangat panjang sampai-sampai Ibuku harus mengepangnya saat aku hendak buang air.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️(1) Kang Minhee - Suami dari Masa Depan
FanfictionSingkatnya, Minhee yang kembali ke masa SMA sang Istri untuk memperbaiki semuanya. Akankan semuanya berjalan sesuai harapan?