4. Cutter (Jumin's p.o.v)

24 6 1
                                    

cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. to Jijah

4. Cutter

Suatu sore..

     "Hahh" Minhee menjatuhkan tubuhnya diatas karpet, aku hanya melihatnya dari pintu

"Aku tidak tahu kalau mesin cucinya rusak" ucapku merasa bersalah

Minhee yang membantuku mencuci dengan tangan baju yang banyaknya minta ampun itu kelelahan dan punggungnya sakit. Hehe, mungkin bisa dibilang hanya dia saja yang mencuci baju karena aku hanya membantunnya menjemur.

"Tidak apa-apa, kan kau sedang datang bulan. Tidak boleh kelelahan" ucap Minhee, aku mengangguk dan berjalan ke dapur untuk mengambilkannya air dingin.

"Minhee" panggilku, ia menoleh
Aku menyodorkan segelas air itu dan duduk disampingnya

"Waktu kau datang kesini, bagaimanaㅡ emm.. ceritakan perjalananmu menuju rumahku" pintaku duduk memeluk kedua lutut

"Ah itu," Minhee meneguk air mineral dan tersenyum
"Aku mencari rumahmu kemana-mana, 3 hari hanya untuk mencari rumah ini. Aku kira kau tinggal di apartemen, ternyata rumah biasa. Aku sempat mengamati keseharianmu terlebih dulu selama 2 hari. Takut salah orang" ia tertawa pelan, sedangkan aku hanya tersenyum menyimak

"Setelah aku yakin itu adalah Baek Jumin yang kucari, barulah aku datang diam-diam di tengah malam, dan aku tahu kebiasaan burukmu, lupa mengunci rumah. Untung aku yang masuk, kalau orang jahat yang masuk kau sudah tidak terdengar lagi kabarnya" ceritanya panjang lebar

"Aku pulang malam saat itu karena tugas kelompok" Balasku memberi alasan lupa mengunci pintu

"Sudah lupakan. Oh iya aku sempat berkunjung kesekolahmu. Dan melihatmu sedang tidur di bangku dekat lapangan. Aku pikir aku tak mungkin memunculkan diriku saat kau sedang sekolah. Kau akan berteriak dan mengiraku orang gila atau apalah sehingga aku akan diseret oleh satpam. Setelah aku berfikir keras akhirnya aku memilih untuk menghampirimu ditengah malam." Ia mengakhiri ceritanya dengan senyuman lebar

"Cerdas juga kau" aku tersenyum dan memainkan ujung kakiku

"Dan sekarang gantian aku yang bertanya" katanya, aku mengangguk

"Apa kau pernah memikirkan masa depan, seperti bagaimana kuliahmu nanti? Akan menikah dengan siapa di masa depan?" tanyanya, aku diam beberapa detik

"Pernah, tapi langsung kubuang pemikiran itu. Karena setiap melihat Eunsang, rasanya ingin sekali memilikinya. Dan setelah Eunsang dekat dengan Seunghee, mungkin aku tak bisa berharap lagi. Dan keputusanku ingin mati muda lebih kuat saat itu." Jawabku, Minhee hanya menggumam, ia menatapku dan mengusap kepalaku

"Aku ada disini" ucap Minhee, aku menundukkan kepala

Hei, kurasa aku harus menghilangkan keinginanku untuk mati muda, karena aku harus mempersiapkan masa depan yang bahagia, selama ini pikiranku terlalu sempit dan tidak pernah menerima takdir. Aku wajib untuk mengubah cara berfikirku, demi masa depanku sendiri.

✔️(1) Kang Minhee - Suami dari Masa Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang