15. Belajar (Jumin's p.o.v)

21 2 0
                                    

cr to

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr to. We Heart It

15. Belajar

“Ding dong! Lihat aku bawa apa?”
Sampai rumah dengan selamat aku muncul dari belakang sofa yang diduduki Minhee dan menempelkan segelas milkshake di pipi laki-laki itu.

“Apa itu?” Tanya pemuda itu sambil tersenyum memegang pipinya yang dingin

Senyumnya aneh sekali, ingin aku cubit pakai tang.

“Haha, ini milkshake, tadi aku beli 1 lalu dapat gratis 1, lalalala ini untukmu~” Mood-ku sedang baik sore ini, aku menyodorkan padanya

“Benarkah?” Ia terlihat penasaran dan mengambil segelas dari tanganku

Sore. Sekitar pukul 17.00, sebelum pulang aku mampir ke kedai minuman, disana tempat kerja paruh waktunya Taehyun, dan aku baru tahu juga.

Setelah mampir kesana, dan ternyata namaku di tulis di atas gelas kemasan minuman itu. Taehyun tak perlu menanyai namaku lagi kkk~

“Sepertinya aku pernah beli ini” Gumam Minhee mengamati kemasan gelas itu.

Aku hanya mengangkat bahu tak minat menanggapi dan duduk disebelah pria tua yang masih mengerutkan alis tebalnya seperti kakek-kakek.

“Ah iya, aku lupa beli beras” Tiba-tiba Minhee menepuk dahinya, payah

“Yey makan diluar” Ucapku girang

“Ya sudah apa boleh buat, ayo siap-siap kita keluar” Kata Minhee, tapi ia tak beranjak

“Aku mandi dulu :3” Kataku pergi dari hadapannya

“Jangan lama-lama~” Peringatnya

Dan beberapa saat kemudian aku keluar kamar sudah lengkap dengan pakaian santai, Jumpsuit Jeans dan kaos lengan panjang garis-garis pink.

Rambutku hanya ku kepang satu supaya tidak mengganggu pengelihatan.

“Apa ini? Culun sekali” Minhee berdiri menghadapku.

Kemudian tanpa izin orang itu melepas kepangan rambutku yang sudah kubuat susah-susah sebelum mandi tadi dan menyisir rambutku dengan jemarinya

“Seperti ini lebih bagus” Ia memberikan karet rambut padaku

“Ish mengatur saja, tidak enak seperti ini, mengganggu” Kataku menguncir kuda rambutku akhirnya

“Tidak.. tidak..”
Ia mengambil karet di rambutku yang sudah hampir putus itu dan menyimpannya di saku

“Di gerai saja lebih bagus, oh iya jangan lupa pakai jaket”

Ia pergi melewatiku

“Menyebalkan” Gumamku menatap punggungnya sebal

Seperti rencana kita tadi, makan di luar.

Padahal di luar tidak dingin-dingin amat, tapi Minhee memakai jaket tebal. Peduli apa sih, dia kan sudah tua hehehe.

✔️(1) Kang Minhee - Suami dari Masa Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang