10🥀

73 16 0
                                    

Assalamualaikum

Vote+komen.

Ternyata, semenyedihkan ini hidup gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata, semenyedihkan ini hidup gue.

-Faresha-

"Gue mau bicara sama lo, sekarang."

"Ya udah bicara aja," suruh Faresha.

"Gak di sini tempatnya."

"Di sini aja, gue mager." Faresha menatap Attar-orang di hadapannya dengan malas.

Attar menghela napas jengah. "Lo udah berubah Sha," ucapnya.

Faresha tersenyum kecil mendengar ucapan Attar. "Gue gak berubah Tar, gue hanya kembali ke diri gue yang dulu."

"Diri lo yang dulu kan kejam, jika lo gak amnesia," kata Attar.

"Gue sebenarnya gak kayak gitu Tar, lo aja yang kurang tau soal gue," ujar Faresha.

"Maksud lo?" tanya Attar.

"Gue gak perlu kasih tau lo, karena ini masalah pribadi," kata Faresha.

"Masalah pribadi apa yang lo maksud? Kenapa lo gak cerita ke gue? Bukannya kita sahabat?" Pertanyaan bertubi-tubi keluar dari mulut Attar.

"Kita bukan sahabat lagi, kecuali kalau lo udah menyadari kesalahan lo itu." Faresha melangkahkan kakinya menjauhi Attar.

Attar terdiam di tempat. Dia bergeming-berusaha mencerna ucapan Faresha.

"Bocah prik."

𒀭𖧷𒀭

"Al."

Saat Altha akan pergi meninggalkan gerbang sekolah, seseorang memanggilnya. Altha pun berbalik badan, ia terkejut dengan kehadiran seseorang yang memanggilnya tadi.

"Bang Gibran?" beonya.

Gibran Naufal. Ia merupakan sepupu Altha-keponakan dari ibunya. Sudah lama Altha tak melihat Gibran beberapa tahun terakhir ini. Kabarnya, Gibran mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri.

Gibran mendekati Altha lalu menepuk punggung adik sepupunya itu pelan. "Gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah, baik. Kalau Bang Gibran sendiri?" tanya Altha balik.

"Saya juga baik," jawab Gibran.

"Ngomong-ngomong gimana Bang Gibran bisa sampai sini? Kuliah Abang gimana?"

"Soal itu... saya mendapatkan libur untuk kembali ke Indonesia. Jadi sekalian saya menemui Tante Ela dan kamu."

"Kapan Abang ke sini?"

HASAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang