28🥀

57 12 2
                                    

Assalamualaikum

Vote+komen

Jangan sider yaa

Derap langkah para pengunjung rumah sakit beradu dengan pengunjung lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derap langkah para pengunjung rumah sakit beradu dengan pengunjung lainnya. Seorang remaja laki-laki baru saja keluar dari sebuah ruang rawat.

Dia Andrewan Yogi Gustiawan. Ada salah satu temannya yang sedang sakit, dan dia baru saja selesai menjenguknya.

Andre mengecek ponsel ketika ada sebuah notifikasi chat.

Bundaaaaa
Pulangnya jangan kemaleman

Andrewan
Oke

Andre memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku setelah membalas pesan dari bundanya tersebut.

Bruk!

Tanpa sengaja, Andre bertubrukan dengan seorang dokter yang sedang membawa berkas-berkas banyak di tangannya. Hal itu membuat berkas-berkas tersebut tercecer ke mana-mana. Merasa bersalah, Andre pun membantu dokter itu untuk memungut kertas yang berceceran, pengunjung lain yang merasa iba pun juga membantu.

"Maaf ya dok, saya tidak sengaja," ujar Andre.

"Tidak apa-apa. Ini salah saya juga, karena saya kurang fokus. Oh ya, makasih udah bantu saya buat kumpulin berkas-berkas ini lagi," ucap dokter tersebut.

"Iya dok, sama-sama."

"Ya sudah kalau begitu saya pergi dulu." Dokter itu menepuk pundak Andre pelan sebelum melanjutkan kembali langkahnya yang sempat tertunda.

Andre hendak melangkah. Namun matanya tak sengaja melihat kertas yang sepertinya belum diambil. Tanpa lama-lama lagi, cowok itu pun memungutnya. "Ini pasti punya dokter itu. Gue harus balikin."

Andre berbalik. Namun langkahnya kembali terhenti untuk sekian kali.

Althanino Eka Gustiawan pasien Dokter Alvan—dokter spesialis kanker darah.

Andre memincingkan mata kala melihat nama abangnya di kertas itu. "Kok ada nama Abang?"

Andre akhirnya membaca kertas tersebut. Dia benar-benar shock atas apa yang dilihatnya. "Kok bisa? Abang... Abang Altha, kena kanker darah selama bertahun-tahun? Tapi kenapa Abang gak pernah bilang sama keluarga?"

𒀭𖧷𒀭

Altha menatap langit-langit yang dipenuhi oleh awan. Cowok itu sedang duduk di rooftop cafe yang biasanya dikunjungi oleh orang-orang.

HASAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang