33🥀

94 16 9
                                    

Assalamualaikum

Vote+komen jangan sider yaa

Vote+komen jangan sider yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Land, gue... boleh minta tolong gak?" tanya Altha.

"Iya minta tolong aja, jangan sungkan sama gue," ujar Erland.

"Tolong panggilin kedua orang tua gue. Gue pengen pamit."

"Lo... lo mau pamit ke mana?" tanya Erland.

"Gue udah gak kuat Land. Gue manggil lo, karena cuman lo yang tau soal penyakit gue," ujar Altha.

"Ka... bertahan ya," lirih Erland.

Altha. tersenyum kecut. "Gak bisa Land, gue udah stadium akhir, penyakitnya udah nyebar ke seluruh tubuh gue."

"Tapi bisa donor tulang sumsum kan? Dok, pasti bisa ya kan?!" Erland menatap Dokter Alvan.

"Jangan, itu bakalan percuma. Jangan pakai tulang sumsum orang lain demi nyelametin hidup gue. Gue udah mau selesai, gue gak mau lagi berurusan sama dunia, gue pengen istirahat," ujar Altha.

"Teman kamu itu memang menyebalkan," ucap Dokter Alvan kepada Erland. "Sejak dulu, saya sudah sarankan untuk mengatakan penyakitnya kepada keluarganya, tapi dia tak mau. Kemoterapi saja, dia gak pernah datang sekarang."

Erland mengerutkan kening. "Lo... gak pernah kemoterapi lagi Al? Berapa bulan?"

"Berbulan-bulan."

"Itulah mengapa kondisinya mulai memburuk," ucap Dokter Alvan.

Altha terkekeh. "Dokter pasti udah capek ya ngerawat saya. Mangkanya, biar dokter gak repot ngurus saya lagi, izinkan saya pergi ya."

"Kamu menyebalkan, tapi saya belum ikhlas jika kamu pergi Altha," ucap Dokter Alvan.

Terjadi keheningan beberapa saat.

"Panggilin orang tua gue Land," pinta Altha.

"Gak, gue gak mau. Gue gak mau lo pergi dengan secepat ini Al," kata Erland.

"Katanya lo mau jadi arsitek terus design rumah gue di masa depan. Mana janji lo? Lo aja belum bisa mewujudkan mimpi lo itu, perjalanan lo masih panjang," ucap Erland.

"Betul, perjalanan gue masih panjang."

"Di akhirat nanti," sambung Altha.

"Gue gak mau penuhin permintaan lo," ujar Erland.

Altha berdecak. "Pelit."

"Kalau lo mau, gue bisa donorin tulang sumsum gue. Gue gak masalah," kata Erland.

Altha memelototkan matanya. "Perlu gue ulangi perkataan gue tadi?!"

"Sekarang gue minta tolong sama lo!" tukas Erland.

HASAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang