21🥀

98 13 8
                                    

Vote+komen

Altha menatap Attar yang sedang memakan makanannya dengan lahap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Altha menatap Attar yang sedang memakan makanannya dengan lahap. Bahkan cowok itu sudah habis dua piring.

Tadi, Altha mengajak Attar untuk makan bersama di warung yang tak terlalu jauh dari taman. Attar pun langsung menyetujui, dia mengaku belum makan sejak kemarin.

Altha tak menyangka bahwa kehidupan Attar akan seperti ini. Attar yang dulunya berkuasa, sekarang menjadi Attar yang tak berdaya. Hidup memang seperti roda berputar ya, ada kalanya orang berada di atas dan berada di bawah, juga ada kalanya orang merasa bahagia lalu merasa sedih.

Attar melirik Altha yang sejak tadi tak menyentuh makanannya. "Lo gak makan?"

Altha tersadar dari lamunannya. "Lo ambil deh makanan gue, lagi gak selera makan."

Attar pun langsung mengambil alih piring Altha dan melahap makanan tersebut.

Ponsel Altha berdering. Cowok itu segera mengecek ponselnya dan melihat nama penelpon yang tertera. "Tar, gue angkat telpon dulu ya, lo lanjut aja makannya."

Attar mengangguk. Altha pun segera menjauh dari Attar dan mengangkat panggilan dari Erland.

"Lo di mana Al?" tanya Erland dari seberang sana.

"Lagi makan, di warung." Altha menjeda sejenak ucapannya, "sama Attar."

"Lo ketemu dia lagi?!"

Altha mengangguk walaupun Erland tak mengetahuinya. "Ya."

Setelah itu keheningan terjadi beberapa saat.

"Lo gak diapa-apain sama Attar kan? Dia gak mukul lo kayak waktu itu kan?"

Altha terkekeh mendengar nada bicara Erland yang begitu khawatir. "Enggak Land, santai aja. Gue udah bilang, gue cuman pengen ketemu Attar." Altha melirik Attar yang masih asyik memakan makanannya. "Oh ya ngomong-ngomong ngapain lo telpon gue?"

"Buku matematika gue hilang, kebawa sama lo gak?"

"Bentar." Altha langsung mengecek tas sekolah yang masih setia menggantung di punggungnya. "Oh iya, kebawa sama gue. Sorry ya, ntar habis dari warung, gue ke rumah lo."

"Besok aja."

"Oke siap!"

Panggilan pun berakhir. Altha melirik jam di tangannya. Hari akan sore, Altha harus segera pulang.

"Tar, gue pulang duluan ya. Mau sore soalnya," pamit Altha kepada Attar.

Attar terdiam sejenak. "Thanks, karena lo udah mau kasih gue makanan," ucapnya.

"Tar, kalau kita ketemu lagi. Lo bisa kok cerita apapun sama gue," ucap Altha. Setelahnya, dia pun membayar makanan yang dipesannya juga Attar ke ibu warung.

HASAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang