ᴛᴇɴᴛᴀɴɢ ʟᴜᴋᴀ ʏᴀɴɢ ʜɪɴɢɢᴀᴘ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪᴋᴀɴ ᴘᴇʟᴀᴊᴀʀᴀɴ
~𝑺𝒌𝒚𝒚𝒑𝒖𝒓𝒑𝒍𝒆, 𝟸𝟾𝟶𝟿𝟸𝟷-𝟸𝟻𝟶𝟹𝟸𝟸
(end) telah selesai di revisi pada tanggal 27 Desember 2022
[HARGAI KARYA SAYA DENGAN FOLLOW AKUN SAYA]
Bagi seorang Althanino Eka Gustiawan, luka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini, Altha pulang sendirian. Dia berjalan santai meninggalkan sekolahnya menuju rumah. Sebenarnya, tadi Erland sudah memberikannya tumpangan, namun Altha menolaknya dengan alasan ber-olahraga. Lagi pula, dia ingin pergi ke suatu tempat.
Sambil memasukkan kedua saku ke dalam kantong celana, Altha berjalan santai dengan sesekali mulutnya bergumam—menyanyikan sebuah lagu.
"Bu, saya mohon ya, kasih saya waktu sekali lagi. Saya sekarang masih belum punya uang, ibu lagi sakit, belum bisa jualan. Saya butuh roti ini buat kasih makan ibu sama adik saya. Saya mohon bu."
"Kamu pikir, saya beli roti ini semua pakai daun?! Enak aja kamu! Uangnya juga buat saya beli roti lagi, lalu saya jual! Kalau kamu ngutang terus, bisa bangkrut saya!"
Altha menghentikan langkahnya sejenak ketika melihat seorang gadis tengah memohon kepada penjual roti di depan—tak jauh dari tempatnya berdiri. Dirinya jelas mendengar percakapan dari kedua manusia itu.
Cowok itu membulatkan mata saat mengetahui gadis tersebut. Dia Fina Renarta.
Tanpa basa-basi lagi, Altha segera menghampiri mereka.
"Em... maaf ada apa ya bu?" tanya Altha.
"Ini dek, dia ngutang terus sama saya! Emang dia pikir saya beli roti ini pakai daun apa?" jawab penjual roti tersebut.
"Emang berapa total semua hutangnya?" tanya Altha lagi.
"Tiga ratus ribu," jawab ibu itu.
Altha mengeluarkan 3 lembar uang seratus ribu dari dalam tasnya. Uang itu adalah uang sisa jajannya beberapa hari yang lalu dan masih utuh. Altha sengaja simpan ke dalam tas miliknya apabila ada sesuatu yang mendadak.
Cowok itu menyerahkan uang tersebut kepada penjual roti. "Ini bu, jangan marahin dia lagi."
"Jangan gak usah, aku bisa bayar sendiri kok," ucap Fina
"Gue mau bantu, nggak boleh?" tanya Altha.
"Ta-tapi aku belum bisa ganti uang kamu dengan cepat," cicit Fina
"Gue gak nyuruh lo ganti," kata Altha.
"Itu kan uangmu," ucap Fina.
"Iya, gak usah lo ganti," ujar Altha.
Fina terdiam dengan ujaran Altha. "Makasih."
"Sama-sama, ya udah gue pergi dulu," pamit Altha dan segera melenggang pergi dari hadapan gadis itu.
Fina merenung sejenak menatap kepergian Altha dari hadapannya. Dia merasa aneh. Ada desiran yang sedang menjalar di tubuhnya saat ini.
