Krringg .... Krringg ....
Bel penanda usainya jam pelajaran berdering. Aku membereskan buku-buku milikku dan memasukkannya ke dalam tas.
Alice dan yang lainnya sudah menungguku di pintu kelas.
"Elenaaa! Ayo cepatlah!" teriak Alice.
Aku berjalan kearah mereka dan kami pun pulang bersama ke asrama.
Saat dalam perjalanan pulang, aku tak sengaja berpapasan dengan Darren.
"Selamat sore, nona Elena." Darren menyapaku dan tersenyum lebar.
"Selamat sore Darren. Senang bertemu denganmu lagi," ujarku membalas sapaan Darren.
"Saya juga senang berjumpa dengan anda lagi nona. Apa nona adalah murid Level C?" tanya Darren padaku.
"Benar, aku murid Level C. Bagaimana denganmu?"
"Saya murid Level-A junior nona," ungkapnya.
"Wah benarkah? Aku sangat senang mengenal senior sebaik dan sesopan dirimu Darren--ah atau harus kupanggil senior?"
Wajah Darren nampak memerah mendengar pujianku. "Ah, terima kasih atas pujian anda nona. Tapi tidak perlu memanggilku senior. Panggil namaku saja tidak apa-apa, " ungkapnya.
"Hahaha, baiklah Darren. Sekali lagi senang berjumpa denganmu. Kalau begitu aku pergi dulu ya, sampai jumpa di lain waktu, dahh..."
"I-iya, sampai jumpa lain waktu nona. Semoga kita bisa dipertemukan lagi," balas Darren seraya membalas lambaian tanganku.
Aku pun pergi melanjutkan perjalananku.
"Lena, lelaki tadi siapa?" tanya Alice.
"Ah, dia Darren. Orang yang waktu itu menabrakku dan menyembuhkan lututku saat kita makan malam," ujarku menjelaskan.
"Ah, iya aku ingat. Dia lelaki yang sangat ramah ya."
"Eum, aku juga berpikir begitu."
~~
"Ellie?"
Aku menoleh mendengar panggilan yang tak asing dari seseorang.
"Noran? Sedang apa disini? Kau ingin ke asrama wanita?"
"Iya, aku berencana menemuimu," ungkap Noran.
"Ada apa mencariku?"
"Memangnya aku tidak boleh mencarimu? Aku merindukanmu, lho."
"Eh, tentu saja boleh."
Aku melirik kearah teman-temanku yang sejak tadi terdiam memperhatikanku dan Noran.
"Ehem, Noran perkenalkan ini teman-temanku."
Noran beralih menatap teman-temanku dan tersenyum ramah.
"Salam kenal, nama saya Alice Harivein. Teman sekamar dan teman sekelas Elena."
"Salam kenal, nama saya Cecillia Blanchard, teman sekelas Elena."
"Salam kenal, saya Grace Voltia, teman sekelas Elena."
Noran tiba-tiba saja menampilkan raut terkejut yang seakan dibuat-buat.
"Wah, Ellie! Aku tidak menyangka kau memiliki banyak teman dengan sikapmu yang kasar dan menyebalkan itu. Hiks, aku sangat terharu. kalian semua terima kasih sudah mau berteman dengan Ellie, ya."
Noran, kau cari mati rupanya.
"Ah, maafkan aku nona-nona. Ehem, salam kenal semua, namaku Noran Grayson. Satu-satunya teman dekat Ellie sejak kecil hingga saat ini. Terima kasih banyak sudah mau menjadi teman Ellie, padahal dia itu kan selalu menyebalkan dan seenak--"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen of Light and Darkness [END]
FantasyKutukan dan Pembalasan Dendam membawa Elena ke sebuah takdir yang harus dia hadapi. Berbagai rintangan dan rasa sakit akan dia lalui, untuk merebut kembali hal yang seharusnya menjadi miliknya. ~~ Elena, seorang gadis misterius yang memiliki kekuata...