Sorak sorai para penonton semakin riuh saat kedua peserta mulai memasuki arena pertarungan. Ketika mereka sudah berada di arena, barrier transparan otomatis aktif dan langsung melingkupi arena pertarungan.
"Disamping kanan, Greta Gilbert dari kelas C-1. Disamping kiri, Hans Alcott dari kelas C-4. Apa kalian siap?" tanya sang pemandu ujian.
Mereka berdua mengangguk sebagai respon.
"Baiklah, pertarungan .... Dimulai!!"
Hans Alcott, lelaki dari kelas C-4 yang pertama kali memulai penyerangan. Dia membuat bola-bola air ditangannya dan mengarahkannya kearah Greta.
Greta yang sigap, langsung menangkisnya dengan tameng yang terbuat dari elemen tanah miliknya.
Kini giliran Greta yang menyerang, Greta membuat sebuah golem tanah berukuran sedang untuk menyerang Hans.
Hans menghindar dengan gesit dan berhasil menghancurkan golem Greta dengan serangan bola air raksasa. Namun dengan cepat golem tersebut bangkit kembali seperti semula.
Golem tersebut kembali menyerang Hans dan membuatnya sedikit kewalahan. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Greta menggunakan sihirnya, yaitu sihir speed, Sihir yang berfungsi untuk menambah kecepatan pergerakan.
Dalam sekejap Greta sudah berada di belakang Hans dan memukul tengkuk belakang Hans dengan kuat. Hans yang terkejut tidak dapat menghindar dan pingsan seketika.
Setelah kuperhatikan lebih teliti, ternyata Greta melapisi tangannya dengan elemen tanah saat memukul tengkuk Hans. Hm, pantas saja dia langsung pingsan.
"Pemenangnya, Greta Gilbert dari kelas C-1!!" teriak sang pemandu ujian.
Sorakan terdengar dari para murid yang mendukung Kelas C-1. Greta kembali ke bangku penonton. Sedangkan Hans langsung dibawa oleh para tabib untuk diobati.
Seperti yang sudah kuperkirakan.
Greta Gilbert, putri tertua dari keluarga bangsawan Gilbert. Salah satu keluarga bangsawan yang telah lama melayani keluarga kerajaan utara. Keluarga bangsawan Gilbert juga dikenal akan kesetiaannya pada keluarga kerajaan dan dari berita yang kudengar, keluarga Gilbert adalah salah satu keluarga yang sangat mendukung kepemimpinan ayah saat itu.
Aku mengepalkan tanganku erat. Aku harus membuat Greta berpihak padaku.
~~
Pertarungan demi pertarungan pun berlanjut, saat ini sudah 25 pertarungan berjalan.
"Alice Harivein dari kelas C-1 melawan Nancy Blade dari kelas C-4!!"
Aku menatap kearah Alice dan tersenyum memberi semangat, teman-temanku yang lain juga memberi Alice semangat.
Saat ini Alice dan lawannya sudah berada di Arena. Pertarungan pun dimulai.
Lawan Alice menyerang Alice dengan elemen air miliknya. Alice dengan sigap menahan serangan tersebut dengan membuat sebuah barrier dari elemen air.
"Hm, jadi ini pertarungan antara sesama pengguna elemen air? Karena elemen mereka sama, kemampuan dan trik mereka lah yang paling menentukan keberhasilan saat ini," batinku berpikir.
Alice dan Nancy saling mengadu keterampilan mereka dalam mengendalikan elemen air masing-masing. Berbagai trik mereka lakukan untuk saling menyerang dan bertahan.
Sekitar 15 menit pertarungan berjalan, Nancy tumbang karena memaksakan untuk mengeluarkan serangan yang menguras energi mana. Sedangkan Alice, nampak terengah-engah karena baru saja menangkis serangan tersebut.
Untung saja Alice sigap. Jika tidak, bisa dipastikan dia akan terkena serangan Nancy tadi. Yah, meskipun saat ini kondisinya tidak bisa dikatakan baik, tapi setidaknya dia masih bisa berdiri dibandingkan Nancy yang saat ini sudah pingsan dan dibawa oleh seorang tabib.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen of Light and Darkness [END]
FantasyKutukan dan Pembalasan Dendam membawa Elena ke sebuah takdir yang harus dia hadapi. Berbagai rintangan dan rasa sakit akan dia lalui, untuk merebut kembali hal yang seharusnya menjadi miliknya. ~~ Elena, seorang gadis misterius yang memiliki kekuata...