Selama hampir 2 jam, aku menjelaskan tentang segalanya pada para penghuni kastil.
Mulai dari awal pertemuanku dengan Levi, rencana kehancuran, jati diriku yang sebenarnya, ramalan dan takdirku, hingga statusku sebagai putri angkat Levi.
Para penghuni kastil hanya terdiam dan mendengarkan penjelasanku dengan seksama.
Setelah aku selesai bercerita, keadaan menjadi hening. Sepertinya para penghuni kastil masih syok dan terkejut mendengar semua hal yang terjadi dalam semalam ini.
Yah, aku sendiri pun sangat terkejut.
Setelah 5 menit terjadi keheningan, Sin tiba-tiba berjalan kearahku dan berlutut di lantai seraya mendongak menatapku.
"Master, maaf jika saya meragukan keputusan anda. Tapi, apa anda yakin tuan Levious tidak akan berkhianat pada anda?" tanya Sin.
Saat aku hendak menjawab, Levi telah lebih dulu berbicara.
"Kau tidak usah khawatir, manusia. Aku sangat menyayangi putriku melebihi apapun. Aku bersumpah atas gelarku sendiri sebagai iblis tingkat tinggi, bahwa aku tidak akan pernah mengkhianati putriku," ujar Levi penuh keyakinan.
Aku tersenyum mendengarnya, kemudian beralih menatap Sin.
"Tidak usah khawatir, Sin. Jika suatu saat ayah angkatku ini memang mengkhianatiku. Aku sendiri yang akan menghukumnya," ujarku seraya terkekeh pelan.
Levi langsung menatapku syok sekaligus sedih. "Jadi kau juga meragukan ayahmu ini?" tanyanya.
Aku mengedipkan sebelah mataku pada Levi. "Bercanda, hehe."
Levi yang mendengarnya, langsung mencubit pipiku gemas. "Gadis nakal! Kau membuatku terkejut."
"Hahaha!" Aku tertawa puas melihat wajah kesal Levi.
•••••
Tak terasa waktu dengan cepat berlalu. Kini saatnya aku kembali ke Academy. Tentu saja dengan status baru, yaitu murid Level-A senior.
Saat ini aku tengah berada di kamar baruku, untuk para murid Level-A senior.
Murid Level-A senior memiliki sebuah kamar seorang diri. Ini adalah sebuah fasilitas khusus yang diberikan kepada murid tingkat akhir seperti kami.
Hal ini juga merupakan sebuah bentuk penghormatan dari pihak Acadeny kepada kami, para murid yang akan segera lulus dan membawa nama Academy bersama kami.
Kelas dalam Level-A senior hanya terdiri dari 1 kelas. Dalam kelas tersebut terdiri dari 40 orang, yang dinilai layak untuk mengikuti ujian kelulusan nantinya.
Oh, dan tentu saja aku adalah salah satu dari ke-40 orang itu.
Jam menunjukkan pukul 07.45 pagi. Itu berarti 15 menit lagi sebelum bel berbunyi. Aku harus segera menuju kelas.
Ngomong-ngomong, entah sejak kapan, tapi sepertinya aku mulai terbiasa bangun di pagi hari. Aku sangat bangga pada diriku sendiri. Ini sebuah kemajuan yang baik.
~~
Pukul 08.00 tepat, aku sampai di kelasku menggunakan teleportasi.
Namun, saat hendak memasuki kelas, tiba-tiba mataku ditutup oleh sebuah tangan. Kemudian aku merasakan bahwa diriku berteleportasi.
"Lepas!" Aku melepas tangan yang menutup mataku dengan kasar dan berbalik untuk melihat siapa pelakunya.
Ah, harusnya aku sudah menduganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen of Light and Darkness [END]
FantasyKutukan dan Pembalasan Dendam membawa Elena ke sebuah takdir yang harus dia hadapi. Berbagai rintangan dan rasa sakit akan dia lalui, untuk merebut kembali hal yang seharusnya menjadi miliknya. ~~ Elena, seorang gadis misterius yang memiliki kekuata...