The Queen of Light and Darkness [END]

31. Kaiserus Sang Naga Hutan

Pagi ini aku akan melaksanakan kegiatan untuk mencari partner bersama Master Dean.

Master Dean adalah seorang Master yang sangat ramah, berkebalikan dengan Master Nick. Master Dean selalu tersenyum ketika sedang berbicara denganku dan ketika dia tersenyum terlihat lesung pipi yang menghiasi wajahnya.

"Nona Elena, apa kau sudah siap?" tanya Master Dean yang saat ini tengah membuat sebuah portal sihir.

"Siap Master."

"Kalau begitu masuklah, kau akan kukirim ke Hutan Creves. Kau harus menemukan partnermu sendiri nona. Batas waktunya adalah sampai matahari terbenam. Jika matahari sudah terbenam dan kau belum kembali, aku akan menyusulmu. Setelah kau mendapatkan partner, kau harus menemuiku dan melaporkannya padaku, apa kau mengerti?"

Aku mengangguk. "Mengerti Master. Tapi, saya ingin bertanya satu hal. Bagaimana caranya saya menemukan partner?"

Master Dean tersenyum. "Sebenarnya bukan kau yang akan menemukan mereka. Tapi mereka yang akan menemukanmu. Mereka bisa merasakan keberadaanmu dan juga aura manamu. Mereka akan memutuskan untuk menjadi partnermu jika mereka menginginkannya. Kau hanya harus mengeluarkan aura dari energi kanamu dan menunggu sampai salah satu dari mereka menemuimu."

"Oh begitu, baiklah saya mengerti. Terima kasih, Master. Kalau begitu saya masuk dulu."

Master Dean mengangguk. "Berhati-hatilah nona. Jika sesuatu yang buruk terjadi, kau diizinkan untuk bertarung."

Aku mengangguk dan segera memasuki portal sihir yang akan membawaku ke Hutan Creves.

Wusshh!

Angin berhembus kencang saat aku baru tiba di Hutan Creves. Aku mengamati sekeliling hutan. Hanya ada tumbuhan lebat dan pohon-pohon besar di sekitar sini.

Tapi sebentar, tempat ini terasa familiar, sepertinya aku pernah kesini.

Eum .... kapan ya?

Aku mengetuk-ngetuk kepalaku mencoba mengingat jika aku memang pernah ke tempat ini.

Ah! Tempat ini kan....

Tempat dimana aku menemukan Ginoel!!

Pantas saja rasanya familiar. Sebuah kebetulan yang luar biasa. Ini adalah Hutan Creves bagian barat.

Aku melihat kearah tempat dimana dulu aku menemukan Gin.

Ah, itu dia tempatnya. Tepat di sebuah pohon yang memiliki lubang. Disanalah Gin meringkuk tengah menahan sakit akibat panah yang menancap di punggungnya.

(Kira-kira seperti ini pohonnya.)

Aku memutuskan untuk mulai berjalan menyusuri Hutan Creves menuju ke bagian hutan yang lebih dalam. Sekalian mencari tumbuhan herbal yang berguna untukku.