23. Kebenaran Masa Lalu (2)

8.3K 865 5
                                    

Tahun demi tahun silih berganti, kini pangeran kembar dari kerajaan utara telah menginjak usia 20 tahun dan akan menjalani proses penobatan sebagai putra mahkota. Penobatan akan dilaksanakan di aula terbuka Ibukota Frize, Kerajaan Utara.

Belum ada yang mengetahui keputusan Sang Raja akan memilih siapa.

Pangeran Gaizel yang berstatus sebagai putra pertama berjalan angkuh dan berdiri di samping adiknya. Dia merasa sangat yakin bahwa dirinyalah yang akan terpilih sebagai putra mahkota, karena dia adalah putra pertama dan lebih kuat dari adiknya.

Waktu pengumuman pun akhirnya tiba, kini saatnya raja mengumumkan siapa yang akan menjadi putra mahkota dan kelak akan menggantikan dirinya sebagai raja.

"Dengan ini aku, Ethaniel Von Ameld Fezalion, sebagai raja kerajaan utara mengumumkan bahwa status putra mahkota kerajaan utara akan jatuh pada....

Seluruh rakyat dan para tamu yang menyaksikan sampai menahan napas karena Sang Raja sengaja menjeda ucapannya.

....Pangeran Kaizel De Lucas Fezalion!"

Keadaan hening sesaat.

Tak lama kemudian, sorak sorai dari para pendukung pangeran Kaizel mulai bergema. Mereka sangat bahagia mengetahui bahwa pangeran Kaizel lah yang terpilih sebagai putra mahkota.

Sedangkan pangeran Kaizel yang terpilih, masih terdiam mematung karena terkejut dengan keputusan aang ayah. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa dirinyalah yang akan terpilih. Hal ini bagaikan sebuah mimpi untuknya, karena membayangkan untuk menjadi raja di masa depan pun tidak pernah dia lakukan. Dia sadar diri akan statusnya sebagai seorang adik dan kekuatannya yang tidak sebanding dengan kakaknya.

Sedangkan disisi lain, pangeran Gaizel mengepalkan tangannya kuat. Emosinya meluap dengan cepat hingga wajahnya memerah karena menahan emosi.

Kenapa? Kenapa harus Kaizel? Apa yang kurang darinya?

Dia kuat dan sudah banyak membawa kemenangan dalam berperang. Lantas mengapa? Mengapa adiknya yang selalu tersenyum bodoh itu yang malah terpilih sebagai putra mahkota?

Pangeran Gaizel bertarung dengan pikirannya sendiri saat ini dan bertanya-tanya mengapa ayahnya malah memilih adiknya dan bukannya dirinya? Apa yang ayahnya lihat dari adiknya? Apa yang Kaizel perbuat sehingga dia yang terpilih?

"AARGH!!!"

Bukhh!!

Emosi Gaizel yang sudah meluap akhirnya lepas kendali. Dia memukul wajah Kaizel sekuat tenaga hingga Kaizel jatuh tersungkur.

"SIALAN KAU KAIZEL!! APA YANG KAU PERBUAT HAH?! HINGGA AYAH MEMILIHMU, KAU PASTI MEMPENGARUHI AYAH KAN? JAWAB AKU BRENGSEK!!"

"K-kakak tenang dulu, saat ini kita sedang berada dihadapan para rak--"

"DIAMMM!!"

Gaizel berteriak seperti orang kerasukan, para masyarakat yang melihatnya merinding ketakutan. Dalam hati mereka bersyukur bahwa pangeran Kaizel yang akan menjadi raja nantinya. Bayangkan saja, semengerikan apa Gaizel nantinya jika dia yang menjadi raja.

"Cukup! Hentikan Gaizel! Ini adalah keputusanku yang bersifat mutlak. Tidak ada seorangpun yang akan bisa merubah keputusanku. Sekarang kembali ke istana! Kau sudah mempermalukan keluarga kerajaan!" Sang Raja membentak dan mengusir pangeran Gaizel dihadapan rakyat.

Marah, malu, kecewa, perasaan itu bercampur aduk dalam benak pangeran Gaizel. Akhirnya dia melepaskan cengkeraman tangannya pada kerah baju Kaizel dan berlari meninggalkan acara penobatan yang masih belum usai.

•••••

6 tahun kemudian...

Putra kembar dari Kerajaan Utara kini sudah menikah.

The Queen of Light and Darkness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang