Tiga hari sudah berlalu setelah insiden yang terjadi dalam misi pengawalan.
Keluarga Duke Tellza berhasil pulang dengan selamat. Sekitar 20 prajurit mengalami luka fatal akibat pertarungan, tapi untungnya tidak ada korban jiwa.
Prajurit kerajaan berhasil menangkap komplotan bandit yang selama ini meresahkan para warga yang melewati hutan tersebut.
Ternyata komplotan bandit yang menghadang kami memang sudah terkenal dan menjadi buronan kerajaan. Ketika mereka tertangkap, pimpinan mereka selalu berhasil kabur. Tapi kali ini bos mereka berhasil tertangkap, berkat bantuanku tentunya, hohoho.
Kelompok kami mendapat nilai sempurna berkat kerja keras kami melawan para bandit dan berhasil melindungi keluarga Duke Tellza dengan baik. Master Greas bahkan sempat memuji kami karena berkat kami komplotan bandit tersebut berhasil tertangkap.
Hari ini adalah akhir pekan. Aku masih bergelung di dalam selimutku dan menikmati waktu tidurku yang nyaman.
Sampai sebuah suara mengganggu kenyamananku.
Tok, tok, tok.
Ck, siapa yang berkunjung di akhir pekan sih? Menyebalkan sekali.
Apa aku pura-pura tidak dengar saja ya?
Tok, tok, tok.
Cih!
Dengan langkah gontai aku berjalan menuju pintu dan membukanya perlahan.
"Pagi, putri tidurku--"
Blam!
Ah, harusnya aku memang pura-pura tidak dengar saja.
Tok, tok, tok.
"El, kau tega sekali! Cepat buka pintunya!"
Alterion menggedor pintu dan membuat keributan di depan kamarku.
Dengan terpaksa aku membuka pintu kembali. "Ada apa? Aku masih ingin tidur. Jangan menggangguku," ujarku tanpa basa-basi.
Alterion terkekeh pelan seraya menyelonong masuk ke kamarku.
"Tumben sekali kau mengetuk pintu lebih dulu. Biasanya kau akan seenaknya langsung berteleportasi ke kamarku," ujarku bermaksud menyindir Alterion.
"Iya, iya, maafkan aku. Lain kali aku akan mengetuk pintu lebih dulu ketika berkunjung. Oh ya, aku datang kemari untuk mengajakmu sarapan. Kau pasti belum sarapan, kan?"
Aku menggeleng.
"Cepatlah bersiap, bagaimana kalau kita sarapan di taman belakang academy? Sudah lama kita tidak berkunjung kesana," ujar Al.
Aku berpikir sejenak. Hm, benar juga. Aku sampai melupakan taman belakang Academy karena terlalu sibuk akhir-akhir ini. Sepertinya tidak ada salahnya jika rehat sejenak.
"Baiklah, tunggu aku di taman belakang. Aku akan bersiap dulu," ujarku seraya mendorong Al agar keluar dari kamarku.
"Cepatlah bersiap. Aku menantikanmu," ujar Al saat aku akan menutup pintu.
Aku hanya berdeham untuk menjawabnya.
~~
20 menit kemudian...
Aku akhirnya tiba di taman belakang. Disana sudah ada Alterion yang duduk diatas sebuah karpet piknik. Beberapa hidangan pun telah tersaji.
Alterion yang tengah membaca buku, mengalihkan atensinya padaku.
"El duduklah disini," Alterion menyuruhku untuk duduk di sebelahnya. Aku pun menurut.
"Al, kau yang menyiapkan semua ini?" tanyaku dengan mata berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen of Light and Darkness [END]
FantasyKutukan dan Pembalasan Dendam membawa Elena ke sebuah takdir yang harus dia hadapi. Berbagai rintangan dan rasa sakit akan dia lalui, untuk merebut kembali hal yang seharusnya menjadi miliknya. ~~ Elena, seorang gadis misterius yang memiliki kekuata...