44. Gadis Dalam Ramalan

7.8K 890 4
                                    

"Gadis dalam ramalan? Apa maksudmu? Jelaskan lebih detail!"

Levi memandangku sendu sebelum akhirnya mulai bercerita.

"Dahulu sekali, terdapat sebuah ramalan yang diungkapkan oleh 2 orang peramal. Mereka berdua adalah seorang Saintess dan Sinner yang merupakan keturunan dari penyihir yang menyegel Berolth. Kedua peramal dari sisi yang berlawanan itu mendapatkan ramalan yang isinya sama, yaitu....

Di malam bulan purnama merah. Sang pembawa kehancuran akan bangkit. Kekaisaran berada diambang kehancuran dan yang dapat menyelamatkannya hanyalah....

'Sang Ratu Cahaya dan Kegelapan'

Seorang gadis yang akan menjadi ratu di kedua sisi. Ratu diatas segala ratu. Para elemen mencintainya. Wujud dari Keseimbangan berada di pihaknya.

Dialah, Seorang Manusia Setengah Iblis.

"Itu adalah bait lengkap dari ramalannya. Tidak banyak yang mengetahuinya, karena isinya sangat dirahasiakan," ungkap Levi.

Aku merinding setelah mendengar isi dari ramalan yang baru saja dikatakan oleh Levi.

Jadi .... aku adalah gadis itu?

Apakah ini takdirku yang sebenarnya?

Untuk sekedar mengelak pun rasanya aku tak sanggup, karena semua ciri-ciri yang disebutkan oleh ramalan tersebut, memang ada pada diriku.

Aku memiliki kelima elemen dasar, yang berarti aku dicintai oleh para elemen. Wujud dari keseimbangan, yang berarti 'Naga' berada di pihakku, sudah pasti Kaiserus.

Dan yang paling penting....

Aku adalah seorang manusia setengah iblis.

~~

Tanganku tiba-tiba gemetar. Suhu tubuhku meningkat drastis dan keringat mengalir di pelipisku.

Aku menatap Levi dengan mata yang berkaca-kaca. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Levi kembali memelukku erat.

"Ini memang tugas yang sangat berat. Tapi kau harus ingat satu hal, aku akan selalu berada di sisimu. Tidak hanya aku, kau juga memiliki banyak orang di sisimu. Kami akan selalu ada bersamamu. Jadi kau tidak usah merasa sedih. Hadapilah takdirmu dan jalanilah tugasmu dengan baik. Kau pasti bisa. Putriku pasti bisa melakukannya!"

"Terima kasih, Levi."

Aku menangis di pelukan Levi. Berusaha menyalurkan berbagai macam perasaan yang berkecamuk di hatiku.

Levi hanya diam, membiarkanku menangis hingga membasahi pakaian yang dia kenakan. Tangannya tak pernah berhenti mengelus suraiku dengan lembut.

Setelah tangisanku sedikit mereda, Levi menangkup kedua pipiku dan membawa pandanganku padanya. Mataku yang masih mengalirkan air mata, perlahan diusapnya dengan penuh kelembutan.

"Ellie, aku ingin menceritakan sebuah cerita padamu. Apa kau mau mendengarnya?"

Aku mengangguk pelan. Levi tersenyum dan mulai bercerita.

"Sejak kau lahir, aku selalu berada di sekitarmu dan bersembunyi di balik bayanganmu. Aku selalu mengawasi dan memperhatikanmu. Awalnya aku memang hanya sekedar tertarik padamu, karena hanya kau satu-satunya manusia yang selamat dari kutukanku. Tapi lambat laun, muncul sebuah perasaan aneh pada diriku. Perasaan yang lebih dari sekedar ketertarikan semata."

"Perasaan ini membuatku ingin melindungimu sekuat tenaga. Perasaan ini membuatku gelisah dikala kau dalam bahaya. Perasaan ingin menjaga sebuah harta yang paling berharga. Saat kau berada dalam bahaya, tubuhku bergerak dengan sendirinya untuk menolongmu. Saat kau sedih, hatiku merasa sakit. Saat kau bahagia, tanpa sadar aku ikut tersenyum."

The Queen of Light and Darkness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang