41. Bertemu Levious

7.8K 940 32
                                    

Bulan demi bulan silih berganti, kini tepat 6 bulan aku telah menjadi murid Level-A junior.

Ujian kenaikan Level untuk murid Level-C dan Level-B sudah selesai dilaksanakan seminggu yang lalu.

Kini teman-temanku, Alice, Cecillia, dan Grace telah menyandang status sebagai murid Level-A junior. Sedangkan Aku, Alterion, Noran, Richard, Zestian, dan Devon sudah naik tingkat menjadi murid Level-A senior.

Hari ini aku tengah berada di kastil, dan sedang membicarakan hal yang sangat penting dengan Master Zhi. Aku membicarakan tentang niatku untuk bertemu dengan iblis Levious.

Aku sudah memikirkan tentang hal ini semenjak pertemuanku dengan nenek, dan menurutku sekaranglah saat yang tepat untuk menemui Levious.

"Jadi bagaimana Master? Apakah Master setuju?" tanyaku pada Master Zhi.

Master Zhi tersenyum sekilas dan menepuk puncak kepalaku. "Jika kau sudah yakin, aku tidak bisa melarangmu. Temuilah dia, aku yakin dia tidak akan menyakitimu," ujar Master Zhi.

Aku memiringkan kepalaku bingung. "Kenapa Master sangat yakin kalau iblis itu tidak akan menyakitiku?"

"Tentu saja karena kau itu spesial. Sebenarnya ini hanya dugaanku, tapi kau akan mengetahuinya ketika sudah bertemu dengannya. Jadi temuilah dia. Dia pasti mengetahui banyak hal tentangmu," balas Master Zhi.

Aku hanya mengangguk untuk merespon Master Zhi. Pikiranku masih bertanya-tanya dengan maksud perkataan Master Zhi barusan. Tapi kini aku yakin, aku akan menemui Levious malam nanti.

Saat tengah memikirkan rencanaku untuk bertemu Levious, tiba-tiba saja ada seseorang yang memeluk kakiku erat.

"Kakak, aku rindu kakak..."

Ternyata yang memelukku adalah Kennard.

"Ken, kakak juga merindukanmu. Apa kau sudah menyelesaikan pelajaranmu hari ini?" tanyaku sembari menepuk sofa mengisyaratkan agar Ken duduk di sampingku.

"Sudah, tadi paman Sin bilang bahwa aku anak yang pandai dan cepat mengerti," ujar Ken lucu.

"Benarkah? Kalau begitu kakak akan memberikan hadiah untuk anak yang pandai ini. Ken mau apa?" tanyaku seraya tersenyum cerah.

"Wah, kakak benar-benar akan memberi Ken hadiah?" tanya Ken dengan wajah berbinar.

"Tentu, karena Ken sudah berusaha keras dalam belajar."

"Kalau begitu, Ken mau kue yang kakak bawakan kemarin. Ken mau 5 kue," ungkapnya antusias dan terlihat sangat menggemaskan dimataku.

"Baiklah. Akan kakak bawakan sore nanti, ya!" ujarku seraya mencubit pipi Ken gemas.

"Terima kasih kakak. Ken sayang kak Ellie," ujar Ken sembari mengecup pipiku.

Aku tertegun sesaat, kemudian membalas kecupan Ken di kedua pipinya.

Cup! Cup!

Menggemaskan sekali! Jadi begini rasanya memiliki seorang adik ya?

Tanpa sepengetahuan Elena, kini Ken tersenyum penuh kemenangan di hadapan para penghuni kastil yang baru saja tiba. Tak banyak yang tahu, bahwa Ken adalah anak yang jenius dan juga sedikit .... jahil.

Tepat setelah aku mengecup pipi Ken, tiba-tiba saja seluruh penghuni kastil sudah berada di sekelilingku. Tapi anehnya, mereka semua menatapku dengan binar aneh di mata mereka.

"Ada apa dengan kalian?" tanyaku bingung.

Mereka semua hanya diam dan masih tetap menatapku dengan raut berbinar.

The Queen of Light and Darkness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang