Chapter 9/"aku adalah kau dan kau adalah aku"

2K 169 1
                                    


Duke pun memandang sekitar.

Piring ke-3 putra nya sudah hampir habis begitu juga dengan piring nya,namu piring Ashly tampak hanya dimakan 1/4 saja.

"Jadi kau perlu berapa?"
Tanya Duke sambil melanjutkan makannya.

"hanya 300 koin perak."
Ucap Ashly,300 perak itu adalah jumlah yang sangat sedikit untuk seorang putri Duke.

"kau yakin segitu cukup untuk kebutuhan mu?"
Tanya Duke dengan wajah yang agak bingung.

"bisa dibilang saya mau menggunakan uang itu untuk "investasi"."
Jawab Ashly,Rey dan Ash pun ikut menengok kepadanya setelah mendengar itu.

"Ashly,Investasi itu bukan untuk main-main,kalau kau gagal itu juga akan berpengaruh terhadap reputasi keluarga kita."
Bentak Rey dengan wajah dingin.

"Kan saya tinggal mengunakan identitas saya yang lain,toh ini masalah saya kenapa anda repot-repot ikut campur?!"
Jawab Ashly yang risih dengan respon Rey.

Ashly pun turun dari kursinya dan berjalan keluar ruangan.

"tolong kirim saja uangnya kalau saya diperbolehkan,masih banyak masalah yang harus saya selesaikan."
Ucap Ashly sambil membuka pintu lalu keluar.

Para pelayan kediaman utama pun agak bingung dan kaget melihat Ashly yang bersikap semaunya dan tidak patuh seperti biasanya.

Ashly pun berjalan kembali ke parvilliun nya sambil bertelanjang kaki sementara tangan kirinya memegang kedua sepatunya.

Ia pun langsung membaringkan tubuhnya,Margaret yang belum tertidur karna menunggu nona nya kembali pun langsung masuk ke kamar Ashly saat Ashly kembali.

Ia pun mengeluarkan Chesmise berwarna putih dengan hiasan pita berwarna ungu dari ruang lemari.

Ashly pun bangun untuk melepas gaunnya yang ribet nya minta ampun lalu menggantinya dengan gaun tidur yang disiapkan Margaret.

Ia pun kembali membaringkan tubuhnya dan langsung terlelap setelah beberapa menit.

°•~dalam mimpi~•°

P.s :untuk di bagian ini Ashly kita panggil Camellia lagi.

Camellia pun membuka matanya dan bingung dengan ruangan gelap tak berujung,ia pun mendengar suara tangisan dan tanpa sadar berjalan ke sumber suara itu.

Tampak Ashly yang asli sedang Menyembunyikan wajahnya dengan membenamkan nya di antara lutut nya yang ia peluk.

"hiks...hiks."
Isak Ashly yang masih menyembunyikan wajahnya.

Camellia pun duduk membelakangi Ashly yang menangis.

"keluarkan saja semua,mau kau teriak histeris pun gk masalah karna ini di mimpi ku."
Ucap Camellia sambil agak menyenderkan tubuhnya ke Ashly yang sedikit lebih pendek darinya.
Isak tangis Ashly tiba tiba berhenti,lantai yang mereka duduki tiba tiba retak bagai kaca sekolah yang terkena tendangan bola yang meleset.

Ashly yang tadi terisak-isak kini berdiri di depannya sambil mengulurkan tangannya dengan senyuman yang hangat.

Camellia pun dengan bingung dan canggung menerima uluran itu dan berdiri.

"sepertinya kau beradaptasi dengan lumayan baik."
Gurau Ashly sambil tersenyum hangat.

Camellia pun menghela nafas berat.
"katakan mengapa aku bisa disini."
Tanya Camellia straight to the point.

Ashly pun tertawa kecil.
"itu karna tubuh yang KITA pakai juga punya mu."
Jawab Ashly,tatapan matanya yang hangat mulai tampak suram.

Camellia hanya menatap Ashly dengan tatapan curiga dan tak percaya.

Ashly pun tersenyum manis namun tatapan nya tampak kosong.

"kedua tubuh yang kau pakai itu adalah tubuhmu,ketika kau mati di tubuh mu yang sebelumnya kau akan hidup di tubuh yang ini.
Kita ini satu jiwa,hanya saja aku menjaga tubuhmu agar tidak mati dan kosong,singkatnya aku adalah kau dan kau adalah aku."
Jelas Ashly.

"tunggu,JADI AKU DIKIRIM KE SINI BEGITU SAJA SETELAH KAU PERGI?!"
Bentak Camellia yang mulai geram karna tidak diberi penjelasan yang lebih jelas.

Ashly pun menggeleng pelan.
"kau tidak menempati tubuh orang lain,melainkan kembali ke tubuh mu,tubuh yang kau pakai sebelumnya sudah mati."
Balas Ashly dengan tenang sambil menyembunyikan kedua tangannya di belakang nya.

Ashly pun perlahan berubah menjadi transparan.

"HEY TUNGGU DULU, PALING TIDAK JELASKAN DULU DIMANA INI?!"
Bentak Camellia dengan lantang sambil mencoba meraih tubuh Ashly yang perlahan berubah menjadi transparan dan menghilang.

Camellia-maksudku Ashly langsung terbangun dengan tangan kanannya yang diangkat kedepan bak mencoba menggapai sesuatu.

Ia pun bangun dan melihat jam,tengah malam baru saja lewat.

Ia pun memijat pelipisnya untuk menenangkan pikirannya.

Karna pikirannya belum tenang,ia pun mengambil selendangnya dan keluar kamar.

Ia pun pergi ke taman untuk menenangkan pikirannya.

Tampak taman terlihat sangat indah namun juga tampak horor disaat bersamaan.

Cahaya bulan yang menjadi penerangan satu-satunya taman,jalan setapak yang terlihat agak retak dan berlubang,serta pepohonan yang rindang dan tinggi membuat suasana malam yang gelap menjadi lebih mencekam.

"balik aja deh,seram juga jalan-jalan malem kalau suasananya begini."
Batin Ashly sambil berbalik untuk kembali ke dalam parvilliun nya karna perasaan merinding.

Seorang anak berambut abu-abu gelap tampak tak sengaja bertukar pandangan dengan Ashly,anak itu tidak lain adalah Ash.

Ash yang malu pun langsung berlari pergi meninggalkan Ashly yang kebingungan melihat Ash yang belum tidur.

Untuk chapter kali ini segini dulu ya kakak-kakak/teman-teman, Annalise mau lanjut cari inspirasi buat chapter selanjutnya.

Klik ⭐-nya

♡♡Makasih buat yang udh baca sampe sini ya ♡♡

Mistaken as the Duke Daughter's [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang