Harold pun mengigit pinggiran biskuit lalu menatap Ashly yang bengong sambil menelan biskuit yang ada di mulutnya.Ashly pun berdiri dan menepuk-nepuk gaunnya.
"Habiskan biskuit nya,aku harus kembali sekarang."
Ucap Ashly sambil berjalan menjauh.Harold pun hanya menurutinya dan melanjutkan memakan biskuit sambil menikmati pemandangan seakan dari awal ia hanya menikmati nya sendiri.
Ashly pun kembali ke Parvilliunnya dan masuk ke ruang kerja ajudan keuangan.
Ia pun mengerjakan berkas-berkas keuangan dengan teliti.
"aku ketinggalan lumayan banyak juga."
Pikir Ashly sambil mengecek berkas-berkas yang menumpuk.Matahari sudah di atas kepala dan ia masih mengurung diri di ruang kerja.
Matahari sudah mau terbenam namun dirinya masih mengurung diri di tumpukan berkas-berkas.
Bulan samar-samar terlihat namun dirinya masih belum keluar satu langkah pun dari ruangan itu.
Ia pun merenggangkan tubuhnya saat bulan sudah nampak jelas di atas kepalanya.
Ia sedikit tersentak melihat bulan sudah menampakkan diri.
"akh! Aku kelewatan jam makan!"
Pikir Ashly sambil menepuk pelan dahinya lalu memijatnya.Ia pun keluar ruangan dengan mengendap-endap lalu berjalan cepat menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar ia pun membaringkan tubuhnya yang lemas di sofa.
"yah,mungkin besok pagi aku bakal sarapan sampai kenyang."
Batin Ashly sambil memiringkan posisi tubuhnya.Mata nya yang dihadapkan dengan huruf dan angka seharian pun ikut lemas dan akhirnya menutup pandangan Ashly.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Tubuhnya di goyang-goyang kan oleh salah satu dayangnya dengan panik.
"ck,apa sih...?"
Tanya Ashly yang masih setengah sadar sambil mengusap salah satu matanya."nona,ada lamaran dari seorang Marquess untuk anda!"
Jawab Anya dengan antusias."hm...."
Jawab Ashly yang masih setengah tertidur."APA?!"
Tanya Ashly dengan lantang beberapa detik kemudian."iya,seorang Marquess dari kerajaan Atlanta mengirimkan lamaran untuk anda!"
Jawab Anya dengan antusias."At..lanta.....?"
Ucap Ashly yang merasa pernah mendengar nama Atlanta."Atlanta merupakan kampung halaman ibu anda,bisa dibilang mendiang nyonya Duchess merupakan putri satu-satunya kerajaan Atlanta."
Ucap Margaret memberikan penjelasan."wah,kalau begitu nona kita tuan putri dong!"
Timpal Anya dengan antusias."Margaret,apa ada surat yang datang dengan tulisan aneh atau sesuatu yang diantar dengan burung berwarna hitam?"
Tanya Ashly sambil menatap Margaret.Margaret pun menyodorkan sepucuk amplop berwarna biru dengan stempel biru tua berlambangkan serigala dengan 2 pedang yang diarahkan keluar yang di dibawah stempel ditempelkan setangkai bunga biru yang ia lihat di padang bunga yang ia lihat beberapa hari yang lalu.
Ashly pun membuka surat itu lalu mulai membacanya.
"Apa kau suka dengan hadiahnya?
Buku paduan cara menyalakan hadiah utamanya sudah ku tempelkan di atas kotak nya,tenang saja bisa kau lepas kok.~tertanda Harold."
"hadiah utama?"
Pikir Ashly sambil memasang ekspresi bingung."Margaret,dimana hadiah nya disimpan?"
Tanya Ashly."masih terkumpul di aula belakang nona"
Jawab Margaret dengan ekspresi agak canggung."Anya,pilihkan gaun simpel namun elegan untukku,Margaret kau cocokan hiasannya,aku akan mandi sambil kalian mengerjakannya."
Perintah Ashly sambil berjalan ke kamar mandi.Kedua dayangnya mengangguk dengan semangat.
Ia pun keluar dari kamar mandi,kedua dayangnya pun langsung menyeretnya ke ruang rias tanpa peringatan.
Margaret dan Anya memasangkan sebuah gaun putih dengan hiasan bunga-bunga berwarna merah muda lalu mengepang rambut nya kesamping lalu menghiasinya dengan bunga-bunga kecil berwarna putih.
Setelah itu Ashly pun duduk selama 25 menit untuk dipakaikan riasan.Margaret memakaikan riasan tipis yang tampak natural di wajah Ashly sementara Anya memasangkan kuku palsu berwarna pink terang.
Ashly pun melihat ke cermin dan agak tertegun.
"ini...benar aku..?"
Pikir Ashly sambil menyentuh kaca dengan ekspresi kaget nan bingung."nona,Marquess akan sampai 5 menit lagi."
Ucap Margaret menyadarkan Ashly yang masih terpesona dengan penampilan nya."heh! Bocah itu akan datang?!"
Batin Ashly kaget."Ahh! Kalau tau bocah itu bakal Dateng mending aku bangun lebih pagi buat bikin gratin kentang dulu!"
Pikir Ashly sambil hendak mengacak-acak rambutnya namun ditahan oleh Anya yang memasang senyuman ramah yang terlihat menakutkan."nona,kita harus ke aula sekarang."
Ucap Anya masih dengan ekspresi ramah yang tampak menyeramkan.Ashly pun refleks mengangguk pelan.
Mereka bertiga pun berjalan ke aula utama parvilliun dengan Anya dan Margaret yang mengikuti nya dibelakang.Segini dulu buat Chapter kali ini.
Seperti biasa nya jangan lupakan ⭐-nya.
Omong-omong follow aku juga ya buat cerita menarik lainnya.
Sebenarnya aku lagi rencana bikin cerita baru.
Gak jauh-jauh lah dari transmigrasi/reinkarnasi.
Tapi untuk sekarang ku jadiin draf dulu jaga-jaga kalau cuma ide sesaat.
Tapi kalo bagus mungkin bakal ku publish.Omong-omong ini buat yang gak tau apa itu gratin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistaken as the Duke Daughter's [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓]
FantastikCamellia,anak semata wayang seorang pemilik salah satu usaha terbesar di dunia harus mati dalam kebakaran yang disebabkan nya karna lilin wewangian yang baru ia beli. Bukannya segera keluar saat bisa,ia yang panik justru mencoba menghentikan api den...