Chapter 31/isi hati serta dasi.

628 50 0
                                    


"Ashly,apa kau betah tinggal disini?"
Tanya Duke dengan nada datar.

Lidahnya terasa agak kelu,ia ingin bertanya mengapa dia kesini sambil memakinya dan mengatai nya ayah terburuk di peradapan.

"Sangat."
Jawab Ashly singkat sambil tersenyum lebar.

Kini lidah Vincent yang bertambah kelu.
Perasaan bersalah karna mengabaikannya dan tidak memberinya perhatian dan cinta seorang ayah serta perasaan menyesal membiarkannya tumbuh tanpa cinta di dunia yang dingin dan kejam dan membuatnya pergi ke kampung halaman istrinya juga serta perasaan gagal sebagai seorang ayah untuk membesarkan putrinya.

"kami pamit undur diri dulu,saya dan Ash masih mau mengobrol banyak."
Ucap Ashly dengan sedikit penekanan ia pun membungkuk hormat lalu menyeret Ash masuk.

Ash yang tau keadaan pun hanya diam dan ikut pergi bersama Ashly.

Mereka berdua pun duduk di salah satu ruangan dan duduk di sofa.
Cemilan dan teh pun langsung disiapkan dan di tata di atas meja.

"kami mau mengobrol secara pribadi."
Ucap Ashly memberi kode pada mereka untuk keluar.

Para pelayan pun membungkuk dan keluar.

"jadi,bagaimana keadaan disana setelah aku pergi?"
Tanya Ashly sambil mengangkat cangkir teh.

"Lumayan...baik."
Jawab Ash dengan agak ragu-ragu sambil mengepalkan erat kedua tangannya.

Ashly yang mengerti alasannya pun hanya terdiam.

"sampaikan salam ku pada kak Rey dan kak Aaron saat kau kembali nanti."
Ucap Ashly sebelum menyesap teh di cangkirnya.

Ash hanya mengangguk pelan lalu mengangkat cangkir nya dan menyesap seteguk teh.
"omong-omong ku dengar di akademi kau punya banyak teman,sampai kan salam ku pada mereka juga ya."
Ucap Ashly dengan nada ramah dan senyuman lembut sambil menaruh cangkir kembali ke tempatnya.

Berpindah tempat,dari di depan Ashly kini di sampingnya.

Ash pun menyenderkan kepalanya ke pundak Ashly sambil memasang ekspresi rindu.

"kak,aku punya banyak orang yang mau mendengar keluh kesah ku dan berada di samping ku."
Ucap Ash dengan nada parau dan agak sendu.

"tapi cuma kau yang bisa ku percaya dan kujadikan tempat bersandar."
Lanjut Ash,nada suaranya terdengar seperti ingin menangis.

Ashly pun memeluknya dari samping.
"Tidak apa-apa,menangislah sepuasnya."
Ucap Ashly sambil menepuk-nepuk punggung Ash.

Ash pun menitikan air matanya di pelukan Ashly.

Ash menangis sampai ia tertidur di paha Ashly.

Tok tok

Pintu pun diketuk.
"masuk!"
Jawab Ashly.

"Tuan putri,ayah anda ingin bicara dengan anda."
Ucap sang pelayan sambil membungkuk hormat.

Ashly terdiam beberapa detik.
"aku agak lelah sekarang,bisa kau minta beliau untuk datangi aku?"
Ucap Ashly dengan suara agak lemas berpura-pura lelah.

Pintu pun kembali ditutup.
Ashly mengusap lembut rambut perak Ash yang tertidur.

Beberapa saat kemudian ayah nya pun datang.

Duke Vincent pun masuk ke ruangan.
Ashly pun menepuk-nepuk lembut pundak Ash membangunkan nya dari tidurnya.

Ash pun membuka mata dan bangun,ia pun langsung berdiri dan merapikan dirinya ketika melihat sang ayah.

Mistaken as the Duke Daughter's [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang