Chapter 29/perjalanan

637 55 0
                                    


Kepercayaan orang-orang pada Liliana mulai menghilang.
Citra "putri Duke yang baik,manis,dan polos" nya langsung luntur dalam sekejap bak kertas dilahap api.

Para pelayan mengunjing nya terang-terangan dan bahkan mulai mengabaikannya.
Duke serta kedua putra tertua nya hanya bisa menutup mata dan pura-pura tidak menyadari apa yang dihadapi Liliel.

Sementara Ashly bersantai di kamar atau taman parvilliunnya sambil membaca buku yang dikirimkan Harold.

"hari ini baca "Daddy long leg" ah."
Ucapnya sambil mencari buku yang ia ingin baca di rak buku.

Ia pun membuka buku dan mulai membaca di kursi rodanya yang menghadap kearah rak buku.
Selama kaki nya patah ia hanya membiarkan Bing melayani nya selama memberikan ke-2 dayangnya waktu libur.

Rutinitasnya menjadi agak monoton.
Setelah sarapan ia akan membaca buku atau membuka kado dari Harold yang belum sempat dibuka,lalu setelah makan siang kalau tidak membaca buku ia akan tidur siang,dan setelah makan malam ia akan lanjut membaca buku atau tidur cepat.

Intinya kerjaannya cuma makan,baca buku,tidur.

Sekitar sebulan rutinitas itu terjadi.
Perban di kakinya sudah bisa dilepas dan dia mulai berjalan berjalan lagi.
3 setelah nya ia sudah bisa berjalan normal.
Guru yang Harold bicarakan pun juga telah tiba.
Ia kini lebih sering menghabiskan waktu nya untuk latihan menari dibanding membaca buku.

*°*1 bulan sebelum pesta*°*

Ashly pun keluar dengan gaun biru navy selutut dengan topi bundar berwarna putih dengan pita berwarna biru tua.
Rambutnya di kepang kebelakang dengan dihiasi manik-manik mutiara berwarna putih gading.

Dirinya kini berdiri di depan pintu gerbang parvilliunnya tengah melihat 2 kereta kuda mewah yang disiapkan untuk nya.
Yang satu berwarna putih dengan lambang keluarga Duke Aethercia.
Dan satunya berwarna biru pastel dengan banyak detail kecil yang cantik hiasan bunga-bunga mawar biru.
Kedua kereta kuda itu sama-sama menggunakan kuda putih gagah nan cantik sebagai penarik nya.

Para pelayan berbisik menebak-nebak siapa pengirim kereta kuda berwarna biru itu.

Tanpa dilihat pun Ashly sudah tau, kereta Harold.
"ah,aku lupa ngabarin Harold."
Pikirnya sambil melihat kereta kuda bir pastel itu dengan canggung.

"Kalau tidak salah ada seseorang dengan inisial H.R yang mengirimi nona Ashly 3 kereta berisi hadiah kan? "
Bisik salah satu pelayan yang terdengar seperti memanaskan pelayan lainnya.

Tanpa dilanjutkan sudah ketebak apa jawabannya.
"kalau aku pake kereta kuda dari Duke,kalau dia ngambek gimana?"

Pikirnya sambil jemari tangan kiri nya memegang dagunya.

Ia pun menengok ke arah kereta kuda dari Duke.
"tapi kalau aku gak naik yang ini bisa-bisa hubungan ku sama duke malah makin buruk."
Pikir yang semakin membuatnya frustasi.

"ya ampun,sepertinya nona kita bingung harus menaiki kereta kuda yang mana."

Goda pelayan lainnya yang kembali memanaskan situasi.

"Bing,menurut mu aku harus bagaimana?"
Tanya Ashly sambil menatap Bing yang membawa 2 koper besar berisi barang-barang nya.

"bagaimana dengan menggabungkan menggunakan pasukan duke dan menggunakan kereta dari Duke sebagai kereta barang?"
Ucap Bing memberi saran.

"boleh juga,tapi kalau Duke tau aku pakai kereta kuda nya sebagai kereta barang bisa repot."
Pikirnya,ia pun menghela nafas dan berjalan mendekati kereta dari Duke.

"Taruh barangnya di kereta satunya."

Ucap Ashly sambil naik ke kereta kuda dari Duke.

Duke yang menatap dari jendela besar ruang kerja nya pun tersenyum tipis.

Kereta kuda pun berangkat dengan 10 prajurit yang menjaga setiap sisi kereta sambil menunggangi kuda mereka.

3 hari 2 malam mereka habiskan untuk ke Atlanta.
Selama perjalanan Ashly hanya diam di kereta kuda sambil membaca buku catatan yang dikirimkan Harold bersamaan dengan kadonya.
Buku catatan yang berisi informasi para bangsawan di Atlanta,situasi,gosip terkini,etiket,kebiasaan,dan juga tren-tren disana.

"hah....lapar,tapi harus ku tahan biar gaunnya muat."
Pikirnya sambil memegang perutnya yang keroncongan.

Saat ia sampai,rombongannya disambut meriah bahkan di adakan pesta kecil untuk rombongannya.

Beberapa bangsawan ikut hadir menyambut nya.
Saat keluar dari kereta ia pun menunjukkan senyuman manis nan hangat pada mereka.


Mohon maaf tapi untuk chapter ini agak pendek

Mistaken as the Duke Daughter's [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang