Chapter 11/Layar game?!

1.8K 145 2
                                    


Setelah selesai mengurus dokumen akuntansi untuk Minggu ini, Ashly pun mandi dan mengganti pakaiannya yang sedari pagi belum ia ganti dengan pakaian yang lebih simpel berwarna perak ke-ungu an dengan rambutnya yang di konde ke bawah.

Setelah selesai mengurus dokumen akuntansi untuk Minggu ini, Ashly pun mandi dan mengganti pakaiannya yang sedari pagi belum ia ganti dengan pakaian yang lebih simpel berwarna perak ke-ungu an dengan rambutnya yang di konde ke bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia pun memakai topi bundar dengan warna yang senada yang dihiasi bunga bunga berwarna putih lalu mengambil payung nya dan keluar.

Ia pun berjalan menikmati angin dingin diikuti oleh kedua dayangnya,Anya dan Margaret.

Saat ia mau melewati gerbang utama,kereta kuda pun lewat tampak seorang gadis berambut hitam legam dengan mata ungu gradasi pink duduk di dalam kereta kuda.

Sebuah layar game pun tiba tiba muncul bersamaan dengan kereta kuda itu melewati dirinya.

"Dewi_01 :permainan akan dimulai,harap player bersiap"

Langkah Ashly pun langsung terhenti dan tubuhnya mematung.

"ha-hah...??"
Ashly yang antara kebingungan,kaget dan takut pun kehilangan kata-kata.
Kaki nya yang lemas pun membuatnya jatuh tersungkur, Margaret dan Anya pun kaget dan membantu Ashly berdiri.

"ini.....game otome?!"
Pikir Ashly yang tanpa sadar membuat ekspresi unik antara kesal,bingung dan panik.

Ashly pun berdiri setelah menepis tangan kedua dayangnya dan berjalan sempoyongan tanpa sadar ke lapangan latihan kesatria.

Anya dan Margaret pun hanya mengikuti nona nya dengan perasaan khawatir dan takut.

Ashly baru sadar dari lamunannya saat ia mendengar suara dua pedang yang sedang beradu,ia pun mengernyitkan alisnya lalu pergi ke gudang senjata dan mengambil busur dan beberapa anak panah.

Sementara Anya dan Margaret menunggu di pinggir lapangan.

Ashly pun keluar dari gudang senjata sambil membawa sebuah panah dan juga memakai Qouiver.

Para kesatria dan komandan kesatria yang di kirim Duke ke Parvilliunnya pun agak bingung dan kaget melihat Ashly yang memakai gaun namun membawa panah beserta anak panah.

Ashly pun mengambil 3 anak panah sekaligus lalu membidik sasaran.

Ia menutup mata kirinya lalu menembakkan anak panah.

Panah pertama tepat sasaran panah kedua menembus panah pertama dan panah ketiga menembus panah kedua.

Ashly pun masih belum puas,ia mengambil satu anak panah lagi lalu kembali menutup mata kanannya.

"MARGARET ATAUPUN ANYA,LEMPAR SESUATU!"
Perintah Ashly sambil berteriak,Anya pun melempar sebuah apel begitu juga dengan Margaret.

Panah Ashly berhasil menangkap kedua apel yang dilemparkan.

Para kesatria dan juga kedua dayangnya pun takjub dengan kehebatan kemampuan memanah nona mereka.

Ashly pun mengubah arah tatapan nya ke komandan kesatria.
Ia pun berbalik dan menghampiri komandan kesatria.

"masih membosankan."
Gerutu nya dengan suara yang sangat kecil.

"komandan,lawan aku dengan tangan kosong."
Perintah Ashly tanpa menengok ke arah komandan.

"Maaf...?"
Jawab komandan pasukan dengan agak bingung dengan permintaan Ashly.

"apa pendengaran mu bermasalah?"
Tanya Ashly dengan sarkasme.

Ia pun memberikan busur nya ke Margaret dan menyuruhnya memegangnya selama ia bertarung.

Sementara sang komandan melepas armornya agar pertandingan adil.

"Maaf nona,tetapi...apa anda akan bertarung memakai gaun?"
Tanya Komandan dengan ragu-ragu.

Ashly pun mendesah malas sambil memijat pelipisnya,disaat ia memijat pelipisnya layar game kembali muncul.

"Event pertandingan dengan tuan kesatria"
Kemampuan bertarung anda juga menentukan hasil kemenangan dan reputasi anda di mata para kesatria.

Ikuti event ?


[Yes]     [No]


Ia pun dengan percaya diri menekan tombol "yes"

Mereka bertanding dengan sangat sengit,saat awal pertarungan sang komandan tampak tak serius sehingga Ashly mempercepat dan memperkuat serangannya untuk menyuruh sang komandan lebih serius.

Para kesatria dan kedua dayangnya tampak terkesan dengan gaya bertarung Ashly yang agak berantakan namun efisien.
Walau pun serangannya berantakan tetapi itu menjadi sulit ditebak oleh lawan sehingga pertarungan berlangsung hampir 1 jam dan akhirnya mereka berdua menyerah karna kelelahan.

~2 jam sebelum makan malam.

Seperti biasa,Ashly didandani untuk makan malam bersama.

Sementara Ashly mengeringkan rambutnya,Margaret dan Anya sibuk memilih gaun untuk dipakainya saat makan malam.

"suruh koki parvilliun membawakan makan malam untuk ku."
Perintah Ashly,Anya dan Margaret pun langsung mematung.

Mereka pun menghela nafas panjang lalu keluar.

Ia pun memakai gaun tidurnya yang berwarna ungu pastel berhiaskan sulaman bunga mawar berwarna putih dan sulaman akar berwarna perak.

~1 jam berlalu.

Ia yang sedari tadi menunggu makan malamnya di kamarnya sambil membaca buku mulai kesal.

Ia pun mengambil selendang berwarna hijau daun lalu berjalan ke arah dapur.

Tepat didepan pintu dapur tampak sang koki dan Margaret yang berseteru,para pelayan yang berkumpul pun hanya menonton perseteruan itu sementara Anya yang kebingungan cara untuk menenangkan situasi.

Ashly yang geram melihat alasan makanan nya belum datang karna alasan yang konyol pun buka suara.

"aku tidak ingat meng-gaji kalian untuk bertengkar."
Ucap Ashly langsung membuat semua pekerja melihat kearahnya yang memakai gaun tidur berwarna ungu pastel dibalut oleh selendang hijau daun dan rambut perak nya yang terurai.

"Nona,makan malam biasanya dimasak di kediaman uta-"
Belum selesai sang koki memberikan alasan nya,Ashly langsung menyela.

"apa kau benar-benar bisa memasak?"
Tanya Ashly dengan tatapan curiga, pertanyaan itu tampaknya langsung menyerang harga diri sang koki.

"TENTU SAJA SAYA BISA,SAYA BERHASIL MENDAPATKAN PEKERJAAN INI DARI KEMAMPUAN SAYA!"
Jawab sang koki sambil meninggikan suaranya tanpa sadar karna kesal.

"Kepala koki! Jaga nada bicara anda pada nona!"
Tegur Margaret dan Anya bersamaan.

Sang kepala koki pun tersentak dan panik setelah sadar kalau ia tidak sengaja meninggikan suaranya.

"kalau kau masuk kesini karna kemampuan mu,cepat buatkan aku makan malam sebelum aku memecat mu dan memasak untuk diriku sendiri."
Ucap Ashly dengan ancaman palsu.

Sang koki pun segera menganggukkan kepalanya lalu mulai memasak.

"Dewi_kepemimpinan7 tertarik padamu,karisma mu bertambah +10"

Ashly yang agak kebingungan dan kaget melihat notifikasi itu pun segera memijat pelipisnya.

"suruh koki untuk menyiapkan desert yang agak manis."
Ucap Ashly sambil berbalik kembali ke kamarnya.

Yap,segini dulu ya.

Jangan lupa klik ⭐-nya!

Mistaken as the Duke Daughter's [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang