Chapter 35/EXTRA [Sean Love Problem's]

610 31 0
                                    


Sean berjalan keluar kamarnya.
Menyembunyikan perasaan ragu serta takut dalam wajah datar nya.

Ia mengetuk pintu kamar berwarna putih gading dengan corak berwarna pink persik.

Seorang gadis cantik membukakan pintu sambil mengusap matanya yang masih mengantuk.
Rambut putihnya yang berantakan belum cukup untuk menyembunyikan kecantikannya.

"Ummm...kenapa Sean? Ganggu tidur orang aja."
Tanya Senia dengan mata masih agak menyipit,ia tidak mau kehilangan nafsu tidurnya setelah dibangunkan oleh kembarannya.

"Senia....kau,pernah menyukai seseorang kan?"
Tanya Sean agak ragu-ragu.
Mata Senia pun langsung terbuka.
Ia pun langsung menarik Sean kedalam kamarnya.

"Siapa-siapa?"
Tanya Senia antusias seperti sudah tau apa yang akan ditanyakan jika ia menjawab "iya".

Sean menggaruk tengkuknya sambil mengalihkan pandangannya.
Telinga nya agak memerah.

"Itu...aku gak bisa kasih tau,tapi kau punya saran agar ia mengetahui perasaan ku?"
Jawab Sean sambil masih menghindari tatapan Senia,saat ia bertanya ia pun menatap wajah Senia dengan telinga yang masih agak memerah walau tidak Semerah tadi.

Senia jujur saja merasa gemas melihat adik kembarnya malu-malu.

Ia pun berdehem dan mulai berpikir.
"Coba kau tatap dia dengan tatapan serius,biasanya kalau orang itu menyukai mu ia akan langsung gugup dan wajahnya memerah karna mengira kau menatapnya karna terpana."
Ucap Senia setelah sekitar 3 menit berpikir.

Sean pun mengangguk ringan lalu berjalan pergi keluar.
Jujur saja Senia agak kesal.
Bahkan ucapan terimakasih tidak ia dapatkan atau pun kata maaf karna membangunkan nya di tengah malam.

"Dasar anak tidak tau terimakasih."
Maki nya dalam hati.

"CARA PALING CEPAT ITU KAU BERITAHU PERASAAN MU!"
Ucap Senia dengan lantang dari daun pintu kamarnya.

Beberapa hari setelah kejadian itu.
Sebuah rumor tersebar.
"Putra mahkota jatuh cinta dan bertanya saran ke putri mahkota"
Para gadis semakin rajin bersolek dan merawat diri mereka.
Tak ada yang tau siapa gadis beruntung yang dimaksud itu.

Sean merasa tidak nyaman setiap menghadiri acara para gadis pasti akan curi-curi pandang atau bahkan terang-terangan merayu nya.
Bahkan ada yang sampai menguntitnya.

Biasanya ketika berhasil lolos dari pengawasan ia akan kabur ke hutan Utara.
Hutan yang selalu dingin karna menjadi pembatas antara pegunungan salju dengan wilayah kekaisaran.

Ia pun berjalan sambil bersenandung riang dengan sebuah keranjang di salah satu tangannya.
Untuknya mungkin ia hanya berjalan cepat biasa,tapi kalau di lihat dari sudut pandang orang lain ia sedang berlari sangat cepat,itu adalah sihir teleportasi jarak dekat yang dilakukan berkali-kali.
Jarak maksimal sihir ini hanyalah 1/2 kilometer.

Ia pun sampai di sebuah rumah kayu sederhana.
Siluet seorang pria tampak melewati jendela.
Senyum lembut tersungging di wajahnya.

Ia pun menghela nafas menenangkan dirinya lalu mengetuk pintu.

Tok
Tok
Tok

Sekitar 2 menit setelah pintu di ketuk,seorang anak laki-laki yang sedikit lebih pendek darinya.
Mata Abu-abu yang agak sendu,hidung mancung dan bibir yang tipis,dan rambut hitam legam.
Senyuman lembut terlukis di wajahnya ketika membukakan pintu.

Anak itu hanya memakai sebuah kemeja putih lengan panjang dengan celana pendek biru dengan sepatu kulit berwarna hitam dan kaus kaki putih.

Sean pun terdiam beberapa saat.
Mau keberapa kalinya ia bertemu dengan nya ia selalu terpesona dengan anak itu.

Mistaken as the Duke Daughter's [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang