3

1.7K 185 0
                                    

Jaehyun menarik Chaeyoung hingga tiba di depan pintu perpustakaan. "Ini perpustakaan." ucap Jaehyun lalu meninggalkan Chaeyoung.

"Terimakasih!" ucap Chaeyoung cukup keras menatap punggung Jaehyun yang perlahan menjauh.

Baru saja ingin masuk ke dalam perpustakaan ponselnya berdering. "Halo?" Mendengar berita yang disampaikan oleh lawan bicaranya membuat Chaeyoung menjadi lemas. "Aku diperpus-.... Tut.."

"Chaeyoung!" panggil Lisa setelah berlari  melihat Chaeyoung sudah bersandar lemas di tembok.

"Ini bohongkan?" tanya Chaeyoung menatap Lisa, berharap yang didengarnya tadi adalah sebuah kebohongan.

Lisa menggelengkan kepalanya dengan sedih. "Saat aku meneleponmu tadi, aku juga baru mengetahuinya. Ayo kita pergi, Joy Eonnie sudah menunggu bersama Yeri." Chaeyoung bangkit berlari meninggalkan Lisa.

"Aku baru saja berlari menyusulnya dan sekarang aku ditinggal? Ya! Chaeyoung tunggu aku!" lalu berlari kembali menyusul Chaeyoung.

🌹

Chaeyoung turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah duka. Joy, Lisa dan Yeri turun dari mobil saling menatap. "Pasti berat baginya." ujar Joy 

Yeri menganggukan kepalanya setuju. "Dia sudah bersama Halmoeni dalam waktu lama."

"Ayo kita susul." ucap Lisa berjalan lebih dulu.

Di lorong Chaeyoung berlari hingga menemukan Irene berada di depan ruang peristirahatan terakhir Halmeoni untuk menyambut tamu berserta dengan saudara yang lainnya kecuali Joy, Lisa dan Yeri.

"Chaeyoung...." panggil Irene menyadarkan Chaeyoung yang terpaku didepan ruangan dengan air mata mengalir, serta gelengan kepala tidak mempercayai apa yang sedang terjadi saat ini.

"Hal--moeni sung-guh me-ning-gal-kan-ku?" tanya Chaeyoung terbata-bata karena tenggorokannya saat ini tercekat.

Irene menganggukkan kepalanya dan menarik Chaeyoung ke dalam pelukannya membuat Chaeyoung semakin menangis.

Setelah merasa tenang Chaeyoung melepaskan pelukkannya dan masuk ke dalam untuk memberikan penghormatan terakhir.

Chaeyoung menarik napasnya dalam untuk menarik udara masuk ke dalam paru-parunya, guna untuk menghilangkan sesak yang berada di dadanya saat ini. Merasa rasa sesaknya tidak hilang, Chaeyoung memukul dadanya keras berkali-kali, membuat Seulgi yang melihatnya menjadi marah dan menghampirinya.

"Yaaa! Hentikan!" teriak Seulgi menarik kedua tangan Chaeyoung dengan kasar, membuat semua perhatian kini tertuju ke arah mereka berdua.

Chaeyoung menangis semakin keras membuat Seulgi tidak tega dan memeluknya. Jisoo yang terkenal sebagai anak tidak mudah menangis, saat ini menitikkan air matanya, mendengar suara Chaeyoung yang menangis putus asa dan memilukan.

Tidak ada yang kuat melihat situasi di depan mereka, Irene maju memeluk Chaeyoung dan Seulgi, lalu satu persatu pun ikut. Hingga akhirnya mereka menangis bersama dengan memeluk Chaeyoung untuk menenangkannya.

🌹

Setelah pemakaman selesai, Chaeyoung tidak beranjak dan hanya menatap nisan Halmeoni-nya dengan sendu.

Irene yang mengetahui Chaeyoung membutuhkan waktu sendiri memberikan kode kepada yang lain untuk meninggalkannya. Awalnya Jennie menolak dengan menggelengkan kepalanya namun Joy menariknya dan terpaksa Jennie mengikutinya.

Chaeyoung yang menyadari dirinya sendiri, mulai menggeluarkan suara untuk berpamitan dengan nenek tersayangnya.

"Halmeoni, apa di sana nyaman? Halmoeni sudah bertemu dengan Eomma?" Chaeyoung tersenyum kecil membayangkan mereka sudah bertemu.

"Halmoeni, terimakasih sudah menyayangiku dan membiarkanku hidup, aku tau sebenarnya aku tidak pantas untuk menyandang marga Park dan bersama dengan keluarga Park. Meskipun aku memang anak kandung Eomma, tapi aku bukan berasal dari keluarga mereka, dan saat Halmoeni melihatku disakiti oleh Paman adik dari Appa dan sikap dingin Appa, juga Eomma yang tidak dapat membelaku, Halmoeni langsung memutuskan untuk membawaku." Chaeyoung kembali menangis mengingat masa kelam dan kebaikkan neneknya.

"Halmeoni... Ingat tidak? saat aku mengetahui alasan mengapa Appa bersikap dingin denganku tapi tidak dengan saudaraku yang lain? aku yang selalu diusik oleh Paman dan Eomma yang selalu diam tidak berusaha membelaku? Aku hancur, aku bahkan tidak mengetahui alasanku hidup, tapi--" Chaeyoung menghentikan perkataannya berusaha untuk menahan air matanya agar tidak menangis meskipun gagal.

"Halmoeni... dengan senyummu yang cantik mengelus rambutku dengan pelan dan mengatakan, 'Chaeyoungie anak baik, kamu adalah anak yang suci, kamu tidak melakukan kesalahan, kamu tidak salah, tidak ada yang salah disini, kehadiranmu adalah berkat yang patut disyukuri, kamu akan menjadi orang yang kuat dan hebat suatu hari nanti.' itu yang Halmoeni katakan. Sejak saat itu aku menjadi termotivasi untuk hidup lebih baik dan memiliki tujuan untuk membuat Halmoeni bangga padaku."

"Tapi--sebelum semuanya terjadi Halmoeni sudah meninggalkanku, hiksss... Halmoeni apa yang harus kulakukan sekarang? bagaimana jika mereka bertanya mengapa aku tinggal dengan Halmoeni dan baru kembali sekarang? bagaimana setelah mereka mengetahui diriku yang sebenarnya mereka menjadi membenciku? bagaimana Halmoeni bagaimana? hikss..... Aku tidak mempunyai sandaran lagi.....hikss..."

Setelah menangis dalam waktu lama, Chaeyoung menadahkan kepalanya ke atas langit, menghapus air matanya dan berusaha kuat. "Aku harus menutupinya bukan? aku harus berusaha untuk menutupi kebenaran dan mendekatkan diri dengan mereka? bukankah begitu Halmoeni? atau aku harus bersikap cuek agar mereka tidak terlalu tersakiti saat mengetahui fakta bahwa aku bukan saudara kandung mereka?" Chaeyoung bertanya-tanya hingga membuatnya terkekeh pelan. 

"Terimakasih Halmoeni, Terimakasih banyak untuk semuanya, tapi jika waktu bisa di ulang aku tidak akan mengikuti perintahmu untuk pulang ke Korea."

Chaeyoung mengambil pasokan udara agar dadanya tidak sesak.

"Sampai jumpa Halmoeni, saranghae." Chaeyoung mengakhiri percakapan satu arah yang dilakukannya, berbalik lalu tersenyum untuk membuat neneknya senang dan berjalan gontai menghampiri yang lainnya. 


To Be Continued
26/11/2021

15.15
Thanks For Reading ❤️

15Thanks For Reading ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Jaehyun

BlackVelvet || That's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang