15

1.4K 168 16
                                    

Irene melangkah masuk ke dalam ruangannya lalu merebahkan dirinya di sofa tamu tepat di depan meja kerjanya. Irene mengambil ponsel dan memeriksa pesan yang masuk.

Irene mengernyitkan dahinya saat melihat pesan dari Lisa.

🌹

Irene tiba di sekolah bertepatan dengan Seulgi.

"Bukankah dia hanya pingsan?" tanya Seulgi malas.

Ya, Irene menghubungi Lisa dan Lisa juga berkata bahwa Chaeyoung masih berada di UKS.

Melihat Seulgi yang kemarin sangat marah pada Chaeyoung, membuat dirinya memutuskan untuk mengajak Seulgi, dengan tujuan agar Seulgi dapat sedikit meredakan amarahnya.

"Sudah, ikuti saja." Irene melangkahkan kakinya menuju UKS dengan Seulgi yang berada dibelakangnya.

"Eonnie! Jika kau berharap aku akan berbaik hati padanya, kau salah!" Ketus Seulgi.

Irene menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Seulgi.

"Aku tidak melarangmu untuk marah, tapi jangan berlebihan."

"Berlebihan? Joy hampir mati kau bilang aku berlebihan?!"

Irene menghela nafasnya lelah. "Bukankah kita harus mendengarkan penjelasannya?"

"Ck." Seulgi berdecak kesal. "Aku yakin Joy tidak akan ingin menemuinya saat ini." gerutu Seulgi yang dicueki oleh Irene.

Sebenarnya dirinya juga tidak bisa begitu saja memaafkan Chaeyoung, tapi apa daya sebagai kakak sulung dirinya harus bisa mengontrol diri serta adik-adiknya agar tidak berada di luar batas.

Setiap persaudaraan pasti ada kalanya bertengkar, salah paham dan lainnya. Itu merupakan hal yang wajar. Cara menyikapi setiap pertengkaran merupakan salah satu cara yang membuat kita tanpa sadar menjadi dewasa.

Irene dan Seulgi berada di depan UKS bertepatan dengan Lisa dan Yeri.

"Eonnie! sudah sampai?" tanya Lisa pada Irene berbasa-basi.

Irene menganggukan kepalanya dan memberikan kode untuk masuk.

"Kau tidak berbohong bukan?" tanya Irene pada Lisa yang sedang bingung karena Chaeyoung saat ini tidak berada di ranjangnya.

"Tidak, sungguh untuk apa aku bohong?" tanya balik Lisa panik.

"Anak itu benar-benar menyebalkan!" ujar Seulgi melipat kedua tangannya di dada.

Suara bunyi ponsel menginterupsi Irene, dan terlihat dilayar ponsel Wendy meneleponnya.

"Eonniee! Guru Yeri mengabari Yeri tidak masuk sekolah!"

Irene melihat Yeri lalu menepuk jidatnya.

"Dia ada bersamaku, tolong izinkan Yeri."

Yeri yang merasa namanya disebut menunggu Irene mematikan teleponnya untuk bertanya.

"Wae, Eonnie?"

"Kau kenapa tidak pergi ke gedungmu?"

Yeri mengulum bibirnya, memang tadinya dia ingin memasuki kelas lebih tepatnya gerbang SMP tapi saat melihat toilet di gedung SMA yang terlihat dari depan gerbang SMP, ramai dan ada yang membawa Chaeyoung, membuat dirinya lupa untuk masuk sekolah.

BlackVelvet || That's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang