17

1.3K 185 7
                                    

Suho menemui ayahnya yang sedang berkutat dengan berkas di meja kerjanya.

"Ada apa?" tanya Kim Jae Wook pada anaknya Suho.

"Aku akan tetap menikahi Irene, tapi aku tidak akan menjalankan rencanamu." ucap Suho datar.

Jae Wook memukul meja hingga menimbulkan suara keras. "Apa maksudmu? Kau ingin rencana yang sudah berjalan berantakan?!"

"Ini salah! Tidak seharusnya aku ikut ke dalam permainan ini." Rahang Suho mengeras berusaha tenang.

"Aku tidak akan merestuimu dengan Irene jika kau tidak berjanji akan membantuku! Jual sahammu yang berada di Tenchu.corp! Kembalikan semua uang yang kau gunakan untuknya!" Jae Wook menatap tajam anaknya lalu pergi meninggalkan Suho yang berusaha menyembunyikan keterkejutannya.

Suho mengacak rambutnya kasar. Seharusnya dia tidak perlu mengikuti permainan ayahnya sejak awal. Perkataan Chaeyoung menjadi kembali terngiang ditelinganya.

Saat bertamu ke rumah Irene, Chaeyoung berhasil membuatnya sadar. Chaeyoung berkata, Irene adalah sosok yang kuat karena telah menjadi penopang bagi adik-adiknya, lalu bagaimana dirinya bisa tega membuat Irene menjadi rapuh nantinya.

Ada perasaan tidak nyaman saat membayangkan betapa kecewanya Irene saat tahu bahwa pernikahan ini hanya jebakan belaka, agar perusahaan milik keluarga Park dapat mudah dikuasai oleh Ayah dan dirinya.

🌹

"Aku sudah tidak apa-apa ayo jenguk Chaeyoung!" Rengek Lisa pada semua kakaknya.

"Tidak, kau disini, biar Eonnie menjenguknya bersama yang lain." Tegas Irene pada Lisa yang mengerucutkan bibirnya kesal. "Aku bisa menggunakan tongkat atau kalian bisa mendorongku dengan kursi roda!" Lisa terus berusaha agar diizinkan untuk menjenguk Chaeyoung.

"Izinkan saja Eonnie, ku rasa Lisa sudah baik-baik saja." ujar Wendy yang membuat Lisa tersenyum lebar dengan menganggukan kepalanya meyakinkan Irene.

"Baiklah. Pakai kursi roda, tongkat akan membuatmu lelah." ucap Irene menyerah.

Kaki Lisa patah, membuat Lisa harus mengistirahatkan kaki kanannya menggunakan gips.

🌹

"Kau sudah sadar?" tanya Jaehyun menghampiri brankar Chaeyoung.

Yunho yang sedang sibuk dengan ponselnya karena urusan pekerjaan, ikut menghampiri brankar Chaeyoung saat mendengar suara Jaehyun.

Chaeyoung menganggukkan kepalanya pelan, memberi kode kalau dia membutuhkan air minum. Jaehyun yang mengerti segera mengambil gelas dan menuangkan air yang berada di atas nakas.

Setelah sepenuhnya sadar, Chaeyoung menatap Yunho dengan pandangan yang sulit diartikan.

Yunho yang ditatap menjadi gugup. "Hai..." Sapa Yunho canggung.

"Dia Jung Yunho, Appaku yang juga Appamu." ucap Jaehyun saat Chaeyoung menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku tahu." ucap Chaeyoung datar. Chaeyoung sebenarnya belum ingin bertemu dengan Ayah kandungnya. Ingatkan dirinya untuk memaki Jaehyun nanti, karena sudah membawa ayahnya.

Yunho melebarkan senyumnya saat Chaeyoung tahu bahwa dirinya merupakan Ayah dari Chaeyoung.

Suara pintu terbuka, membuat Yunho dan Jaehyun menoleh, bersamaan dengan itu Jisoo, Jennie dan Yeri masuk.

BlackVelvet || That's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang