BlackVelvet || That's Me

8

Chaeyoung tiba di kelas dengan Jaehyun yang menjadi tujuan utamanya. Chaeyoung menaruh tasnya dan menatap Jaehyun yang sedang bermain game di ponselnya.

Jaehyun yang merasa ditatap mendongakkan kepalanya, lalu fokus kembali pada game yang berada di ponselnya.

"Aku boleh tanya?"

Jaehyun menganggukkan kepalanya, "Itu udah tanya."

"Ini basa-basi."

Jaehyun menahan senyumnya mendengar jawaban polos Chaeyoung.

"Jadi boleh?"

Jaehyun menganggukkan kepalanya dan tetap fokus pada gamenya.

"Jung Yunho, kau tau dia siapa?"

Jaehyun menoleh ke arah Chaeyoung, diam, hanya diam karena dirinya bingung ingin merespon apa.

"Heii!" Chaeyoung melambaikan tangannya ke depan wajah Jaehyun yang hanya terdiam.

Jaehyun memegang tangan Chaeyoung dan menurunkannya secara perlahan dari hadapan wajahnya. "Itu artinya kau tau siapa dia?"

"Ck..Itu pertanyaanku!" Kesal Chaeyoung.

Tiba-tiba bell masuk berbunyi membuat Jaehyun yang ingin menjelaskan, menjadi
mengurungkan niatnya.

🌹

Jisoo berniat menghampiri CEO dari Kendo.corp pesaing perusahaannya.

Jisoo telah tiba di lobby dan langsung menuju ruangan CEO karena telah membuat janji semalam.

Sekretaris yang berada di depan ruangan CEO membungkukkan badannya hormat dan mempersilakan Jisoo masuk.

Jisoo masuk dengan elegan dan wajah dinginnya.

"Ada masalah apa yang membuat CEO dari pesaing perusahaan ini, menghampiri rivalnya?" ucap CEO tersebut pada Jisoo.

"Saya ke..."

"Oh maaf sebelumnya, kita belum kenal secara resmi. Saya Jung Haein. Salam kenal." Haein mengulurkan tangannya dengan sopan dihadapan Jisoo.

Jisoo dengan sabar tersenyum manis, membalas uluran tangan Haein. "Park Jisoo."

Haein menganggukkan kepalanya, lalu meminta Jisoo untuk melanjutkan ucapannya tadi.

"Saya ke si.."

"Ohh saya lupa menyajikan minuman, ingin minum apa? Kopi? Teh? Jus?" Lagi ucapan Jisoo terpotong oleh Haein.

Jisoo menggerakkan matanya ke atas tanda bahwa dirinya harus lebih bersabar. Lalu tersenyum dihadapan Haein. "Apa saja, Pak."

Haein menganggukkan kepalanya lalu menelepon sekretarisnya untuk membawakan minum.

"Silakan dilanjutkan." Pinta Haein.

"Alasan saya menghampiri perusahaan ini, dikarenakan game yang baru saja diluncurkan kemarin, mirip sekali dengan proyek kami, bahkan kami berniat untuk meluncurkannya Minggu ini, tepat 3 hari setelah perusahaan ini meluncurkan game tersebut."

Haein menegakkan tubuhnya, "Saya tidak tahu sama sekali soal ini."

"Oleh karena itu saya menjelaskannya kepada bapak saat ini, dan saya harap..."