27

1.1K 185 5
                                    

Jaehyun menganggukan kepalanya mengerti dan meminta Chaeyoung untuk menunggu, dia akan mengambil rekaman tersebut.

Rekaman tersebut di ambil dengan aksi heroik dari mereka berdua yang memaksa pegawai Hae In untuk mengaku dan jujur.

Tentu saja tidak mudah, karena mereka sampai harus menyewa preman dan hacker untuk mengancam dan mencari informasi yang valid.

Dan seperti dugaan, Hae Jin merupakan dalang dari semua ini.

Chaeyoung melihat ke arah Hae Jin yang keluar dari ruangan Yunho. Berjalan dengan memegangi bibirnya yang terluka akibat pukulan dari Yunho.

"Paman!" Hae Jin menoleh saat Chaeyoung memanggil dirinya.

"Hati-hati." ucap Chaeyoung yang membuat Hae Jin mendengus kesal.

Setelah Hae Jin pergi, Jaehyun turun dan memberikan flashdisk yang berisi rekaman.

"Sudah disalin?"

Jaehyun menganggukan kepalanya. "Aku tidak menaruhnya di satu tempat."

"Aku akan mengirim rekaman ini untuk mengancam Paman Hae Jin, setidaknya biarkan acara perusahaan Park berjalan lancar terlebih dahulu." ucap Chaeyoung yang disetujui oleh Jaehyun.

"Hmm, ide bagus."

Tiba-tiba suara dari wanita yang cukup tua, membuat mereka menoleh ke arah suara.

"Cucuku!" panggil Kim Tae Hee menghampiri Chaeyoung lalu memeluknya.

Chaeyoung tersentak, dan menatap Jaehyun meminta penjelasan.

Jaehyun menggerakkan bibirnya membentuk kata 'Halmoeni'.

"Eomma!" panggil Yunho membuat Kim Tae Hee melepaskan pelukannya.

"Ya! Kau kenapa tidak berbicara padaku bahwa Chaeyoung di sini?" Kesal Tae Hee kepada anak pertamanya, Jung Yunho.

Yunho hanya menggaruk tengkuknya, bingung, karena memang dirinya sendiri, belum mengenalkan Kim Tae Hee pada Chaeyoung.

Hanya Kim Tae Hee yang mengetahui Chaeyoung, karena memang dirinya yang memberitahu bahwa Chaeyoung merupakan anaknya, pada beberapa tahun silam.

Itu juga atas ketidaksengajaan, Kim Tae Hee dan suaminya Jung Ji Hoon tidak sengaja melihat foto Chaeyoung di meja kerja Yunho.

"Ada yang bisa menjelaskan?" tanya Chaeyoung pelan lalu menatap Kim Tae Hee, Jaehyun dan Yunho bergantian.

"Duduklah." Yunho meminta mereka semua duduk dan mulai menjelaskan.

🌹

"Ck, ini hari libur!" decak Jisoo sebal saat sudah masuk ke dalam mobil yang sebelahnya juga sudah ada Hae In.

"Hanya sebentar." ucap Hae In lalu menjalankan mobilnya. "Ingat 75% keuntungan dari kerjasama kita untukmu." Lanjut Hae In mengingatkan Jisoo agar tidak terlalu kesal.

"Ya, demi perusahaanku." Lesu Jisoo.

Jisoo tidak ingin membantu Hae In dengan cuma-cuma sehingga, Jisoo mengajukan simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan satu sama lain.

Jisoo membantu Hae In dengan pura-pura menjadi pacarnya, sedangkan Hae In membantu perusahaan Jisoo, dengan memberikan keuntungan 75% lebih banyak dari kerja sama mereka.

"Ini dimana?" tanya Jisoo melihat rumah yang besar di depannya.

"Di bumi."

BlackVelvet || That's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang