31

1.1K 137 33
                                    

"Jangan bilang, Hae In membantuku karena masalah ini?" Jisoo memegang kepalanya dengan kedua tangan,  karena menjadi pusing menyusun alur yang telah diceritakan oleh Chaeyoung.

"Kau, benar tidak tahu apa-apa Jis?" tanya Irene melihat Jisoo yang bingung.

Jisoo menganggukan kepalanya menjawab Irene.

"Sebenarnya.." sahut Chaeyoung yang membuat Jisoo dan Irene menoleh cepat pada Chaeyoung.

"Ingat fotoku yang berada di lobby perusahaan Hae In Samchon? " lanjut Chaeyoung.

"Tunggu, kau memanggil Hae In dengan panggilan Samchon?"  tanya Irene dengan kerutan di dahinya.

"Eonnie, itu bahkan tidak lebih penting untuk dibahas." ucap Jisoo menghela nafasnya berat.

"Singkatnya, aku berada di perusahaan Ajjusshi Haein dikarenakan memang untuk membantu perusahaan Jisoo Eonnie."  Jelas Chaeyoung yang menimbulkan tanda tanya bagi Jisoo.

"Mengapa kau sekarang memanggilnya Ajjusshi?"

Irene memutar bola matanya malas, bukan kah tadi Jisoo sendiri yang bilang bahwa itu tidak penting, kenapa sekarang ditanyakan lagi. "Jisoo-ya.." Irene menatap Jisoo dengan tatapan peringatan.

"Okey, tidak peduli dengan panggilannya, tapi bagaimana bisa, Chaeng?" tanya Jisoo setelah menyadari tatapan Irene yang memintanya untuk serius.

Irene tersentak, namun berhasil di sembunyikan, panggilan Jisoo yang memanggil Chaeyoung dengan kata Chaeng membuat dirinya menyadari bahwa Jisoo menjadi lebih dekat dengan Chaeyoung.

"Aku meminta bantuan Jaehyun." jawab Chaeyoung membuat Irene dan Jisoo paham. Irene berfikir bahwa wajar jika seorang pacar membantu. Tapi Jisoo berfikir lain. Jaehyun seharusnya tidak ikut campur di masalah seperti ini, bahkan jika dipikirkan kembali, Jaehyun seharusnya benci dan marah pada Chaeyoung karena Chaeyoung merupakan adik dari kesalahan ayahnya yang tanpa sadar pasti menyakiti ibunya. Bukankah seharusnya seperti itu?

"Jaehyun tidak membencimu?" tanya Jisoo menimbulkan tanda tanya bagi Irene.

"Kau dan Jaehyun ada masalah?" ucap Irene ikut bertanya pada Chaeyoung.

Chaeyoung menggelengkan kepala, untuk menjawab pertanyaan Jisoo dan Irene yang berbeda konteks.

"Ku rasa aku sudah mulai mengantuk." ucap Chaeyoung mengalihkan pembicaraan.

"Tunggu sebentar, pembicaraan ini belum selesai." Irene mencari ponselnya dan menunjukkan isi pesan, yang memberitahukan bahwa Paman Hae Jin melakukan korupsi dan pencucian uang di perusahaannya.

"Saat kalian berdua pulang, aku mendapatkan informasi ini." lanjut Irene.

Chaeyoung tidak terlalu terkejut dengan beritanya, berbeda dengan Jisoo yang mengambil ponsel Irene dan membacanya secara saksama. Entah ini hari yang beruntung atau yang sial, Jisoo selalu terkejut dan mendapatkan informasi baru hari ini. "Jantungku bisa bermasalah jika seperti ini." gumam Jisoo pelan dan mengembalikan ponsel Irene.

"Kau tau ini Chaeng?" tanya Irene mengambil ponselnya dan tanpa sadar memanggil Chaeyoung dengan panggilan 'Chaeng'.

Chaeyoung menganggukan kepala pelan, ragu akan mengatakannya atau tidak.

"Katakan saja jangan ragu. Ini demi perusahaan."

Mendengar ucapan Irene dengan cepat Chaeyoung menganggukan kepalanya.

"Jangan bilang kau yang mengirimkan pesan ini?"

Chaeyoung dengan cepat menggelengkan kepalanya, menangkis pertanyaan Irene. "Tapi, sepertinya aku tahu siapa."

BlackVelvet || That's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang