36

309 73 14
                                    

Chaeyoung kecewa tidak menyangka bahwa selama ini Jaehyun membuat hubungan yang palsu dengannya, tidak hanya berbohong tapi bersikap seolah-olah biasa saja, tetapi ternyata menyimpan dendam.

"Apa kau sudah puas?" tanya Chaeyoung melihat Jaehyun dengan air mata mengalir.

"Melihat mu menangis, ku rasa cukup untuk membayar rasa sakit yang selama ini ku rasakan saat melihat Ibuku menangis, atau kurang? karena Ibuku pergi dengan perasaaan yang tidak baik?" jawab Jaehyun menatap Chaeyoung dengan tajam.

Telinga Chaeyoung berdenging, diikuti dengan kepala yang pusing, membuat Chaeyoung mempertahankan kesadarannya. Rosé yang berusaha untuk mengambil alih kesadaran saat ini, membuat Chaeyoung merasa lemah atau mungkin menyerah.

Dari penglihatan Jaehyun, Chaeyoung menggelengkan kepalanya beberapa kali dan kembali menegakkan kepalanya serta menatap kembali dengan tatapan tajam, bukan seperti tadi yang melihatnya dengan tatapan terluka.

BUGH
Rosé memukul rahang Jaehyun, dan terlihat sudut bibir Jaehyun mengeluarkan sedikit darah.

"Kau!" Jaehyun menarik rambut Rosé hingga mendongak.

"BAJINGAN!" teriak Rosé marah pada Jaehyun tidak peduli dengan keadaan yang harus mendongak karena tarikan dari Jaehyun.

Rosé menyikut perut Jaehyun hingga Jaehyun melepaskan tangannya dari kepala Rosé. Dengan mengelus perutnya Jaehyun tersenyum miring. "Akhirnya kau keluar juga, aku sudah sadar ada yang berbeda dengan Chaeyoung sejak berkenalan dengannya." Sikap aneh yang di munculkan oleh Chaeyoung yang selama ini terlihat oleh Jaehyun disetiap kesempatan membuat Jaehyun yakin bahwa Chaeyoung memiliki kelainan dalam mental.

"Kau tau aku?" tanya Rosé masih dengan tatapan tajamnya.

"Tentu saja.. dari tatapanmu yang berbeda...." ujar Jaehyun dengan tampang sombongnya.

"Bagus, jangan pernah menganggu Chaeyoung lagi! Aku Rosé salah satu kepribadiannya tidak akan segan untuk bisa membunuhmu!" ucap Rosé memberikan peringatan dan pergi dari sana dengan menghapus sisa air mata kasar.

🌹

Jangan pernah kembali Chaeyoung aku akan melindungimu, ingat itu. ucap batin Rosé saat membuka pintu kediaman keluarga Park.

Semua kakak beradik berkumpul bersama diruang tamu menunggu kepulangan Chaeyoung. Semua pandangan melihat ke arah Chaeyoung yang kembali dengan langkah tegas dan tatapan yang dingin seolah tidak tersentuh.

Tanpa menghiraukan mereka semua yang berada di ruang tamu, dengan tatapan terus ke depan Rosé terus melangkah menuju kamarnya.

"Chaeng.." panggil Irene pelan sangat pelan hingga Seulgi yang berada di samping Seulgi jengah. "Kau berbicara sangat pelan Eonnie."

"Chaeyoung!" panggilan keras dari Seulgi menghentikan langkah Rosé.

Rosé berhenti dan menatap Seulgi dingin begitupun dengan tatapan yang Rosé berikan kepada semuanya.

"Chaeng bisa kau menjelaskan lebih detail kepada kami semua?" tanya Wendy menyentuh lengan Rosé untuk menuntunnya duduk. Namun dengan kasar Rosé menghempaskan sentuhan dari Wendy hingga membuat Wendy mundur beberapa langkah menjauh dari Rosé.

"Chaeyoung!! Bagaimana bisa kau bersikap kasar seperti ini!" ujar Lisa yang cepat menahan Wendy agar tidak terjatuh.

"Jangan sentuh aku!" ucap Rosé datar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BlackVelvet || That's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang