14

1.2K 184 3
                                    

Chaeyoung berangkat mengemudikan motornya ke sekolah. Itu dikarenakan tidak ada yang menawarinya tumpangan untuk ke sekolah seperti kemarin-kemarin.

Terutama Joy dia benar-benar menjauhi Chaeyoung, bahkan menatap mata Chaeyoung pun enggan.

Chaeyoung memarkirkan motornya, melepas helm, bertepatan dengan Jaehyun yang juga tiba dan ikut memarkirkan motor di sampingnya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jaehyun setelah melepas helmnya.

"Wae?" tanya balik Chaeyoung bingung.

"Aku melihatmu semalam di sungai Han, mengunyah permen karet. Kau juga tidak mempedulikan ku." jawab Jaehyun membuat Chaeyoung yakin bahwa Rosé memang berulah.

Chaeyoung menjadi semakin penasaran, sebenernya apa yang dilakukan Rosé? Pertanyaan itu terus muncul dibenaknya sedari tadi.

"Chae?" Panggil Jaehyun melambaikan tangan tepat di depan wajah Chaeyoung, membuat Chaeyoung sedikit tersentak.

"Terimakasih atas penjelasanmu." ujar Chaeyoung setelah berdiam, membuat Jaehyun bingung, dan tambah bingung saat melihat Chaeyoung berlari masuk ke dalam sekolah.

🌹

Toilet menjadi tujuan utama Chaeyoung saat ini. Chaeyoung harus bisa menenangkan dirinya di depan cermin agar dapat bertukar pikiran dengan Rosé.

Chaeyoung memejamkan matanya erat berusaha untuk memanggil Rosé. Setelah pikiran mereka menjadi satu Chaeyoung menjadi tahu apa yang telah terjadi semalam.

"Kau gila Rosé." Desis Chaeyoung menahan sakit di kepalanya.

Tak lama Keringat dingin, mengucur dan membasahi tubuhnya, ingatan-ingatan masa lalu mulai muncul di pikirannya.

"DASAR ANAK HARAM! KAU SEHARUSNYA TIDAK DILAHIRKAN!" Teriak Seojoon memukuli punggung Chaeyoung kecil dengan ikat pinggangnya.

"Appaa, ampunn ...... Sakiitt..." ujar Chaeyoung kecil menangis terisak, berusaha berbicara dengan tujuan agar ayahnya mendengar dan berhenti memukulnya.

"Hyung, gunakan ini." Haejin memberikan sapu lidi tipis dengan 5 lidi pada Seojoon.

Seojoon kembali memukul Chaeyoung kecil, bedanya kali ini di bagian paha ke bawah, hingga membentuk garis merah lidi tersebut.

"Apppa....Aampun...Aampun ini..sangat...Sa..kit....." tangisan Chaeyoung kecil, semakin terdengar keras, berusaha berbicara meskipun terisak, dengan menahan rasa sakit yang ada di fisik dan perasaannya.

Suara tangisan semakin keras, tidak menyurutkan semangat Seojoon untuk memukuli Chaeyoung kecil.

Haejin pun hanya melihatnya dengan tenang.

"SEOOJOOONNN! BUKAA PINTUNYA!" Suara ketukkan pintu yang keras dan berkali-kali dari Minyoung membuat Seojoon melempar lidi tersebut dengan kasar.

Seojoon membuka pintu dan menatap Minyoung yang sudah menangis terisak. "Urus anak haram mu!" Dingin Seojoon melewati Minyoung diikuti dengan Haejin.

Minyoung menghampiri Chaeyoung kecil dan memeluknya. Hanya memeluknya karena dirinya juga kaget dan baru tahu bahwa Chaeyoung bukan anak biologis dari Seojoon.

BlackVelvet || That's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang