Seorang gadis cantik telah tiba di bandara Icheon, menarik kopernya menuju taksi yang sudah Ia pesan.
Gadis tersebut berjalan dengan ponsel yang berada di tangannya.
Halmoeni Calling
Melihat sang nenek tercinta menghubunginya tepat 10 menit setelah Ia sampai membuat gadis itu tersenyum dan segera mengangkatnya.
"Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif..." ucap gadis tersebut dengan menahan tawa.
"Kau ini! Durhaka sekali dengan halmoenimu!" gerutu sang nenek disebrang sana.
"Okay, sorry, hahahhahaa." pecah sudah tawa gadis itu saat berhasil membuat sang nenek kesal.
"Kau sudah sampai bukan?" tanya sang nenek.
Gadis itu menganggukkan kepalanya reflek, "Sudah."
"Baiklah, hati-hati, telepon halmoeni, jangan lupaa untuk terus menghubungiku. Belajar yang rajin. Jika ini memang keputusanmu. Kau harus baik-baik saja, Arraseo? "
Gadis itu lagi dan lagi menganggukan kepalanya.
"Emm, aku akan mengingatnya.""Baiklah sudah dulu, lovee youu."
"Eohh, love youu."
Setelah mematikan ponselnya, gadis itu mencari taksi dan pergi menuju rumah yang telah lama Ia tinggalkan.
🌹
"YAKKK, IREONA JEBAL!" Teriak Irene membangunkan para gadis yang ada dirumah tersebut.
Suara Irene yang sangat menggelegar, cukup membuat para gadis yang sedang berpetualang di dunia mimpi menjadi terusik.
"Wae Eonnie?" tanya Wendy yang baru saja sampai di ruang tamu dengan menguap. "Suaramu sangat keras, ini masih pagi jangan berteriak."
"Chaeyeong kembali." ucap Irene menatap Wendy.
"WHAT?" teriak Joy dibelakang Wendy.
"Benarkah Eonnie?" tanya Lisa yang ikut menyusul Joy.
Irene menganggukan kepalanya. "Tadi Halmoeni mengabariku."
"Bukan hal buruk bukan?" tanya Jennie yang melewati mereka semua yang berada di ruang tamu dan menuju dapur.
🌹
Chaeyoung berdiri di depan mansion megah yang sudah ditinggalkan selama beberapa tahun, hitung saja dari umur 7 tahun dan sekarang dia sudah 17 tahun, wahh berarti dia meninggalkan mansion sudah 10 tahun, lama juga.
Chaeyoung membunyikan bel beberapa kali namun tidak ada tanda-tanda gerbang tersebut akan terbuka.
Disisi lain dengan waktu yang sama, Jisoo yang sedang tiduran di sofa dan bermain game menggerutu kesal dengan suara bell yang tidak berhenti berbunyi. "Merepotkan!"
Jisoo berjalan dan melihat ke arah intercom dan terlihat Chaeyoung dengan koper besarnya.
"Oo My God!" gumam Jisoo lalu menekan tombol untuk membuka gerbang.
Chaeyoung yang melihat gerbang sudah terbuka langsung masuk dan membuka pintu utama.
Jisoo yang masih pada posisinya hanya terdiam menatap Chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
BlackVelvet || That's Me
Fiksi PenggemarPark Chaeyoung, seseorang yang menyembunyikan identitas dirinya dari Kakak dan juga adiknya. 9 bersaudara dan anak ke-7 namun dia memiliki ayah yang berbeda dengan ke delapan saudaranya. Chaeyoung juga memiliki kepribadian ganda yang diberi nama Ros...