Prolog

187K 12K 354
                                    

Happy halu

.

Seorang gadis yang tengah berlari sambil membawa sebuket bunga dengan wajah lelah nya.

Siang itu cuaca panas mendominasi jalan yang sedang terkena macet.

Rosa karvliera terlambat kerja. Pikiran nya melayang kemana-mana ia sudah mengantisipasi jika ditanya kenapa maka ia akan jawab dengan lantang bahwa hari ini kota sedang padat-padatnya.

Tapi ia juga harus memikirkan alasan lain karena teringat bos-nya yang super galak dan pintar punya seribu satu balasan logis yang mampu menjawab telak bualan Rosa.

"Mampus gue!"

"Ini lagi macet panjang banget pada kenapa sih!"

Sepanjang jalan Rosa terus menggerutu kesal ia sampai tidak memperhatikan sekitar, pikirnya ini hanya macet biasa dan tidak akan ada kendaraan yang bergerak cepat, tapi ternyata jalan cerita nya bukan seperti itu.

Sebuah mobil yang bisa dipastikan mengalami kecelakaan beruntun menabrak rosa beserta orang-orang yang dekat dengan kejadian tersebut.

"Beneran mampus deh" lirih Rosa sebelum kegelapan melahapnya.

Di detik-detik kesadarannya rosa sempat bergumam tanpa suara. Tersisa sepuluh detik sebelum semua mati rasa, dia mengingat novel yang ia letakkan dalam freezer saking kesalnya dengan alur cerita itu.

"Udah beku belum ya tuh novel? Gimana kalo gak ada orang yang ngecek kulkas terus tuh novel diem ae disono kira-kira jadi apa ya?"

.

Seorang perempuan yang terbaring lemah di atas brankar dengan wajah pucat.

Sudah tiga hari perempuan itu memejamkan mata tanpa ingin bergerak barang sedikit saja.

"Bibi mommy tapan angun?"

"Tuan muda berdoa saja semoga nyonya cepat bangun ya?"

"That's what I always do bi! Hiks mommy el tangen" tangis bocah yang sedang digendong wanita baya disamping brankar pasien.

Bocah itu berontak ingin memeluk mommy nya tapi terhenti kala tangan pasien bergerak. El terkesiap, ia menatap kembali pada mommy dengan perasaan tidak sabar. Dan benar saja tangan yang semula enggan bergerak kini menimbulkan sedikit kehidupan.

Wanita baya tadi langsung menekan tombol panggilan disamping brankar, tak lama kemudian dokter dan suster masuk.

"Bagaimana keadaannya dok?"

"Mommy el cadal ya dok?"

Dokter itu tersenyum sambil mengangguk.

"Iya mommy el udah sadar dan sekarang keadaan nya jauh lebih baik dari sebelumnya, mungkin beberapa menit lagi beliau akan siuman, apa bila terjadi sesuatu segera lah hubungi kami, kalau begitu saya permisi Bu dan nak El" ucap dokter itu lalu pergi dari sana.

"Bi ayo liat dali lual aja kalo mommy angun ada El pasti malah"

"Tapi El ceneng mommy angun" ucap El lagi

Mendengar perkataan tuan muda nya membuat wanita baya itu menghela nafas berat, hati nya begitu sakit mengingat bagaimana nyonya menyiksa El dan menatap penuh benci pada bocah berusia 3 tahun yang tidak tahu apa-apa.

"Baiklah tuan muda El yang tampan!" El tertawa saat bibi menggelitiki perutnya.

Ketika hendak melangkahkan kaki, suara seseorang mengintruksikan mereka agar berhenti.

Mommy KelayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang