-Salah penilaian-

37.5K 3.9K 137
                                    

-Rasa takut tidak pernah pudar, saya membencinya-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Rasa takut tidak pernah pudar, saya membencinya-

Rekomen lagu yg cocok buat nih cerita ges, sy kehabisan playlist ☺️👍

Jngn lo pada masukin lagu ku menangis🤬

Klo ada typo atau kebingungan yg terjadi komen aja, asal jngn di jadiin tempat sparing. Ini komen isinya gelud semua

.
.
.
.

Mau kenalan sm pembaca MK dong, kalian dari mana aja nih. Apa ada yg dari luar Jabar?

.

Ren mematikan mesin motor di depan pelataran mewah Lejairo house.

"Maaf den cari siapa ya?"

Belum memasuki jauh ke dalam saja sudah dua orang berpakaian hitam mendekati nya. Ren memainkan lidahnya dalam mulut di balik helm full face yang masih ia kenakan.

"Kelaya?" Ucap Ren ragu, siapa tahu nama perempuan itu mendadak berubah tanpa sepengetahuannya.

"Kebetulan mereka sedang tidak ada di mansion, anda bisa datang lagi nanti." Jawab yang satu-nya.

Ren mengangguk, saat kedua orang berpakaian hitam itu hendak menjauh, pemuda di atas motor mendadak berubah pikiran-

"Kalau boleh tau mereka kemana?" -Menjadi sosok Ren baru yang kepo.

"Rumah sakit."

"Rumah sakit?"

"Iya."

"Ken-"

"Anda boleh datang lain waktu dan sudah membuat janji, kami permisi."

"Bangsat." Ren menatap datar mereka. Tanpa mau membuang waktu lagi ia langsung menancapkan gas dan melewati dua penjaga tadi dengan menggas motornya lebih keras.

Beberapa meter jauh dari kompleks Lejairo, Ren mampir ke supermarket untuk membeli rokok dan satu kaleng soda, lalu duduk di atas motornya kembali.

Beberapa meter jauh dari kompleks Lejairo, Ren mampir ke supermarket untuk membeli rokok dan satu kaleng soda, lalu duduk di atas motornya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mommy KelayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang