YAAAAAA!
Rosa🔄kelaya
.
Wanita anggun, dengan bentuk tubuh ideal tersebut menggendong seorang balita yang tak kalah indah dipandang juga.
Setelah melewati cekcok bersama dokter bawel, akhirnya kelaya sampai di rumah. Sebelumnya, dia tidak di perbolehkan pulang terlebih dahulu sampai besok, karena harus melakukan pengecekan lainnya. Tapi dengan segenap rasa yakin bahwa dirinya baik-baik saja kelaya bersikukuh ingin pulang.
Jadilah sekarang ia menampaki kediaman sang simpanan yang terlihat minimalis namun begitu nyaman di rasakan.
Mendudukkan diri di sofa ruang tamu sambil memangku sang anak yang tertidur pulas.
"Bi, apa El suka menyesap nipple silikon?"
"Iya bu, tapi hanya beberapa kali, katanya ibu gak suka anak manja dan seperti bayi." Ucap bibi hati-hati, bukan ingin berburuk sangka tapi selama ia bekerja dengan nyonya-nya perlakuan buruk itu bukan hanya sekali terjadi tapi sering, maka untuk kembali merasa aman dan percaya, dia butuh waktu.
Kelaya mengangguk. "Kalau begitu tolong ambilkan pacifier baru untuk el, bi"
"Baik bu"
"Antarkan ke kamar saya ya" bibi mengangguk lagi sebelum dia benar-benar pergi mengambil pacifier di kamar tuan muda.
Kelaya membaringkan sang putra di atas kasur sedangkan dirinya membenahi diri terlebih dahulu di kamar mandi, badannya sedikit lengket sungguh, entah si pemilik tubuh ini terkahir kali mandi kapan.
Sepuluh menit berlalu tanpa halangan, dan ia sendiri yakin bibi sudah kembali dan memberi El pacifier, jadilah ia meneruskan berendam sebelum suara tangisan keras mengangetkan nya.
"HUAAA M-MOMMY MOMMY MOMM-MY HIKS UGHM HUAA"
Buru-buru kelaya keluar dari kamar mandi, tak peduli apakah ia benar-benar bersih dari sabun atau tidak yang terpenting saat ini adalah putra nya. Suara tangisan yang hampir sepadan dengan toa masjid ketika musyawarah begitu mengganggu rasa cemas di relung dadanya.
El berdiri di atas kasur dengan tangan bertengger di kedua mata dan mulut yang senantiasa mengeluarkan suara membahana.
"Hey mommy here, don't cry sayang" perempuan yang masih menggunakan bathrobe itu menggendong el, menimang-nimang sampai suara tangis sang anak mereda.
El masih sesenggukan dalam dekapan sang mommy, dia sadar bahwa kali ini bukan dirinya seperti biasa, tapi El tidak peduli dia ingin menikmati tiap mimpi yang ia doakan bersama bibi ketika malam hari. El sangat sangat sangat menyayangi mommy-nya sebelum ataupun sesudah berubah, mommy tetap yang terbaik bagaimana pun keadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Kelaya
Fantasy(Reincarnation series) Sebuah tragedi yang membawa rosa masuk kedalam novel 'must me' dan menjadi tokoh antagonis. Seorang ibu yang jahat dan kasar. Tokoh yang paling Rosa benci dengan alasan logis. Namanya kelaya moergen. . Kecelakaan beruntun yang...