(Reincarnation series)
Sebuah tragedi yang membawa rosa masuk kedalam novel 'must me' dan menjadi tokoh antagonis.
Seorang ibu yang jahat dan kasar. Tokoh yang paling Rosa benci dengan alasan logis. Namanya kelaya moergen.
.
Kecelakaan beruntun yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunsets with you- Cliff, yden
This one is comfortable to listen to when reading this story.
Happy reading. .
Valar serta Belleza mengedarkan pandangan.
"Ini?"
"Sepertinya."
Mereka berjalan lebih dalam menyusuri gang-gang sempit yang dekat dengan pasar, taman, dan juga sungai. Lingkungan itu tidaklah luas juga tidaklah sempit, tapi jika dibilang asri, mungkin belum, karena udara disana kurang bagus. Air sungai masih terdapat beberapa sampah dan limbah yang berasal dari pasar. Galih hanya menjelaskan bagaimana anak itu mencari makan tapi tidak dengan seberapa baik anak itu mengisi tenggorokannya dengan cairan.
"Apa ada sumber air lagi yang lebih baik selain ini?" Gumam Belleza yang kebetulan bersamaan dengan lewatnya seorang kakek-kakek.
Pria tua itu berhenti, sedikit memposisikan tubuhnya agar berhadapan langsung dengan pasutri tersebut.
Belleza tersenyum canggung, merasa bahwa dirinya mungkin berucap kurang mengenakkan.
"Ada, anak-anak badung seperti mereka selalu minum dari perairan jauh." Balas si kakek sambil mengangkat dagunya menunjuk para bocah-bocah berpakaian lusuh di taman.
"Kira-kira itu dimana ya tuan?" Tanya Valar
Tongkat kokoh milik si kakek diangkat mengarah ke barat. "Jalan saja, disana juga ada gubuk jelek milik cah gendeng ra urus! aish!" Tiba-tiba diakhir kalimat kakek mulai mendumel kesal.
Sekedar formalitas Valar tersenyum sebelum pergi ke arah yang ditunjuk.
"Kira-kira kenapa anak-anak itu bisa menemukan sumber air bersih?" Sebagai mantan anak jurnalistik, Belleza memberikan pertanyaan yang sebenarnya menjurus pada balasan teori penalaran.
Dan Valar yang hanya tau tentang logaritma manajemen, hanya menghiraukan pertanyaan istrinya bagai angin lalu. Masih lebih menarik adu debat soal keuangan dibanding memecahkan masalah tentang pola pikir seseorang, lebih tidak masuk akalnya lagi, Belleza tidak berhenti berbicara.
"Kalau mereka berusaha mencari sumber air bersih untuk diminum, berarti benar kata Galih dong, makanan mereka terjamin higenis dari-"
