-Jepang-

34.4K 3.4K 55
                                    

Seminggu sudah berlalu dengan berat, apalagi untuk Jarrel, sudah seminggu pula ia mencari keberadaan istri keduanya di sela-sela menjaga El

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu sudah berlalu dengan berat, apalagi untuk Jarrel, sudah seminggu pula ia mencari keberadaan istri keduanya di sela-sela menjaga El. Putra nya itu terlihat jauh berbeda dari biasanya walau masih membuka mata dengan iris yang sama tapi wajah El sudah tak menampilkan raut apa-apa.

"Ayah, dimana Kel?" Sudah berkali-kali pula ia menanyakan hal serupa pada pria tua itu, namun jawaban nya tidak jauh berbeda.

"Tidak perlu mencarinya." Dengan wajah datar Valar meninggalkan Jarrel di luar kamar inap El.

Lagi-lagi ia hanya bisa menghela nafas, waktu di arlojinya menunjukkan pukul enam pagi, Jarrel sudah harus pergi ke bandara untuk melakukan penerbangan selanjutnya. Mave sudah berisik sedari tadi.

Sambil berjalan menuju parkiran, Jarrel membuka ponselnya dan menghubungi pengacara yang ia sewa untuk mengurus perceraiannya. Keinginan itu memang harus segera di tuntaskan. Bukan ia tak lagi sayang pada Nesta dan Kai, hanya saja, mungkin inilah pada akhirnya, perpisahan.

Sampainya di bandara Jarrel langsung berjalan beriringan dengan para flight attendants menuju pesawat Garuda.

"Semua sudah lengkap?"

"Sudah capt."

"Kita berdoa terlebih dahulu,"

"Baik." Jawab para flight attendants dan kopilot.

Setelah selesai berdoa mereka mulai perjalanan dengan beroperasi sesuai peran masing-masing.

Jarrel berusaha menenangkan diri, menghindari pikiran kacau yang bisa berdampak buruk kapan saja, dia harus lebih mengingat siapa dirinya sekarang, seorang penanggung jawab pada 128 penumpang. Mendaratkan mereka dengan selamat dan menempati janji yang mungkin diantara mereka sempat mengutarakan. Bukan lagi permasalahan pribadi, Jarrel si kapten dan Jarrel si kepala keluarga, keduanya berbeda.

Perjalanan kali ini menuju Negera yang sempat di singgung Nesta waktu pertama kali ia pulang ke rumah. Jepang. Andai semua ia lakukan dengan baik, apakah permintaan Kai sanggup ia turuti? Nyatanya tidak, ia ingkar janji, dan bodoh nya baru ingat jika Kai sudah genap berusia enam tahun, hari ini, tepatnya.

Penerbangan delapan jam itu akhirnya berhasil ia lampaui dengan lancar. Langkah nya di percepat, masuk ke dalam kamar mandi umum, menatap pantulan kaca dan terlihat wajah kacau nya. Jarrel tak mengindah jika pun ada orang yang melihatnya menangis seperti anak kecil.

Ia mulai bermain dengan kata berandai-andai, Jarrel akui, semua sumpah serapah dan perlakuan kasar yang ia terima semena-mena untuk menyadarkan dirinya saja.

"Hiks.."

"Kai, El, baby w, maafin Daddy ya.." Jarrel mengusap air matanya lalu membasuh wajah cepat-cepat, mungkin saat ini para flight attendants sedang mencarinya.

Sebelum benar-benar keluar dari kamar mandi, dia mencoba dengan sedikit ragu menghubungi nomor yang sama sekali belum pernah ia apa-apa kan.

"Halo," Sapa Jarrel setelah membiarkan terjeda beberapa saat.

"Hm."

Menghela nafas sebentar. Label pemuda kurang ajar memang pantas di sematkan untuk anak itu. Batin Jarrel.

"Ren, El sakit parah, mungkin kamu ingin menjenguk nya dan mungkin juga El bisa ceria kembali."

Jarrel diam setelah berhasil mengatakan nya. Selama hampir sepuluh detik tidak ada suara, akhirnya ringtone panggilan tertutup bunyi. Pria itu menghela nafas lagi. Tidak memusingkan bagaimana Ren nanti akan mengetahui dimana putranya di rawat. Suruh siapa jadi orang irit bicara.

Di tengah perjalanan ponselnya kembali berbunyi, menandakan ada pesan masuk.

Cucu rukawa

Rumah sakit ap?

Jarrel terkekeh melihat bagaimana tebakannya benar. Ren pasti menanyakan perihal rumah sakit.

Jarrel

Lokasi📍
Makanya kalo punya mulut tuh tanya, jngn main matiin aja

Cucu rukawa

Sksd lo

Wajahnya langsung datar, persetan dengan siapa Ren, Jarrel langsung memblokir kontak pemuda itu tanpa ragu. Kemudian memasukkan kembali ponselnya sembari menahan kesal.

Sedikit ya? Jujur ini part terpendek yg pernah gue buat, but don't worry guys, bsk malem gue bkl update lagi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedikit ya? Jujur ini part terpendek yg pernah gue buat, but don't worry guys, bsk malem gue bkl update lagi!

Gimana malam tahun baru kalian? Kumpul brng temen atau kehujanan brng ayang?

Happy terus, harapan dari gue, kalian sehat dengan keadaan cuaca yg kacau kyk gini, selalu taat pada kepercayaan masing-masing.

Kalo harapan kalian untuk gue gimana? Wkwk pasti suruh konsisten update ya?

And last but not least.

Mommy kelaya tuh apasih? Ceritanya tuh gimana? Mau tau dari sudut pandang kalian dong.

Hadiah tahun barunya udah gue post di Instagram @wppiechoo ya, jngn lupa mampir!

Spoiler dkt disini

Spoiler dkt disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mommy KelayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang