chapter 36

5.7K 547 162
                                    

Hay bestie... Jam berapa kalian baca?
Happy reading, Jan lupa vote dan komen🤗

***

Acara pentas seni untuk memperingati Hari Ayah kali ini berlangsung meriah. Anak-anak seusia lima tahun lengkap dengan berbagai kostum kartun kesayangan mereka, kini tengah berdiri diatas panggung. Pembukaan diawali dengan persembahan lagu Twinkle little Star yang dinyanyikan oleh seluruh murid. Beberapa wali murid yang hadir juga ikut bernyanyi sambil bertepuk tangan.

Sesi kedua ada El yang masih berdiri di atas panggung bersama Al untuk bernyanyi. Berbeda dengan adiknya yang sedari tadi menyunggingkan senyum lebar dan percaya diri, El justru terlihat lebih panik. Sedari tadi matanya tak luput melihat sekeliling mencari sosok papa yang ia tunggu.

Tempat duduk sebelah Vio bukan Vibra tapi Adam, dan El tidak suka hal itu. Sampai musik sudah diputar El masih belum fokus, Al disampingnya terus menyiku lengannya.

"Ayo mulai," bisik Al.

El mengela nafas berat, lagu yang sebenarnya ingin ia persembahkan untuk Vibra gagal karna sepertinya papanya itu tidak akan datang. Nampak kekecewaan terlukis diwajah El, tak mau mengecewakan yang lainnya El dan Al siap membawakan lagu first love. Lengkap dengan Suara khas anak kecil yang belum jelas pelafalannya alias cadel.

Lirik pertama dinyanyikan oleh El, seluruh penonton terkesima mendengar suara El yang khas dan indah.

Everyone can see
There's a change in me
They all say
I'm not the same kid i used to be

Al tak mau kalah, ia masih tetap ceria membawakan lagu ini meski disampingnya El sudah hampir menangis entah karna apa. Ia hanya melirik sekilas, dengan sebelah tanganya menggengam tangan kakaknya. Seolah menyalurkan kekuatan agar El tidak takut berdiri dipanggung ini.

Don't go out and play
I just dream all day
They don't know what's wrong with me and i'm too shy to say

Mata El kembali berkaca-kaca saat melihat sosok Vibra berdiri dibelakang barisan orang tua yang duduk. Vibra lengkap dengan pakaian kerja, melambaikan tangannya memberi semangat untuk Al dan El.

Its my first love~
What I dreaming of
When I go to bed
When I Lay my head upon my pillow
Don't know what to do

Kedua bibir El tertarik kebawah, ia tidak bisa lagi menahan tangisnya kala melihat Vibra. Lagu yang ia bawa kan terpaksa berhenti ketika bocah itu berlari turun dari panggung untuk menghampiri papanya.

Jajaran orang tua murid kompak menoleh kebelakang ketika melihat El berlari menghampiri Vibra.

"Papa..."

Vibra berjongkok lebih dulu sebelum akhirnya tubuh El menghambur kepelukannya. Isakan kecil keluar dari mulut El, kedua tangan mungil itu memeluk erat lehernya. Mereka tak luput dari pandangan orang-orang yang ada disana.

Terutama Vio, yang kini berdiri dari tempatnya. Al masih berdiri diatas panggung kini turun untuk menghampiri Vio.

"Mama ayok kesana," rengek Al mengajak Vio untuk bergabung dengan Vibra dan El.

"Kamu disini aja ya sama om Adam, biar mama yang ajak El kesini,"

"Vi, turutin kemauan Al, kasian dia juga mau ketemu Vibra."

"Please, nggak lagi."
"Al kamu disini sama om Adam, nurut sama mama ya," Al menggeleng cepat, ia menarik tangan Adam memberi isyarat untuk membantu membujuk Vio.

"Jagan egois Vio."

"Lebih baik egois, karna orang tulus selalu kalah." Tegas Vio sebelum akhirnya pergi menemui Vibra.

EUPHORIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang