Chapter23

22.6K 1.6K 278
                                    

Happy reading....
Sekian lama nggak up akhirnya...

Udara dingin mendominasi di ruang kerja milik Vibra. Setelah disibukkan dengan berkas-berkas, kini Vibra terpaksa harus berhadapan langsung dengan Fara dan Doni. Suasana begitu mencekam, tapi Vibra berusaha tetap santai seolah tidak terjadi sesuatu sebelumnya,  meski saat melihat wajah Fara ia kembali teringat kejadian dua bulan yang lalu. Sorot mata tajam dan rahang yang mengeras dapat Vibra lihat dengan jelas di wajah Doni saat ini, entah apa yang akan terjadi setelah ini Vibra hanya bisa berharap semua akan baik-baik saja.

"Nikahi Anakku sekarang juga!" Gertak Doni sambil menggebrak meja. Fara yang duduk di sampingnya pun menunduk menyembunyikan wajahnya, dirinya merasa malu.

"Makasud Om apa?! Tiba-tiba nyuruh aku nikahin anak Om, aku udah punya istri!" Balas Vibra dengan nada tak kalah emosi.

"Ohhh, begini ternyata sifat aslimu Vibra, Bejat!. Kau pikir aku tidak tau apa yang sudah kau lakukan pada Fara?!"

Seketika Vibra diam, pandanganya turun untuk melihat perempuan di didepannya. Perempuan yang menunduk dengan isakan tangis tak berdaya.

"KAU TAU?! DIA HAMIL!" Teriak Doni tepat di depan Wajah Vibra.

"PEREMPUAN TIDAK TAU DIUNTUNG INI, HAMIL ANAKMU!" teriak Doni dengan tangan kanan menjambak rambut putrinya.

Hamil? Kalimat itu seolah menggema di pendengaran Vibra.

"Om tau darimana kalau dia hamil anakku?!"

Doni tertawa hambar. "Raut wajah ketakutan terlihat jelas diwajahmu Vibra. Semua bukti-bukti ada di sini, rekaman CCTV hotel, apa kau ingin melihat rekaman kebejatanmu hm?!" Ucapnya angkuh, dengan menyodorkan ponselnya yang berisi rekaman CCTV.

"Ayah," panggil Fara lirih. Doni tidak menggubrisnya.

Vibra tidak percaya rekaman ini benar-benar dirinya, rekaman yang menunjukan aktifitas dirinya dengan Fara yang tengah bergumul diranjang. Tidak mungkin bisa sejelas ini Jika diambil dari CCTV.  Vibra yakin dirinya memang dijebak tentu saja terlihat dari hasil rekaman ini seperti rekaman kamera.

"Om, yang sudah jebak kita kan?!"

"Iy~ auhh." Fara yang hendak memberi tahu, ucapannya pun terputus karena mendapat jambakan dari Ayahnya.

"Jangan mengada-ngada!"
"Nikahi Fara atau..." Doni menggantungkan ucapannya.

"Atau apa?!"

"Istri dan Anak-anakmu celaka." Ancamnya.

"Aku bisa saja memberikan langsung rekaman ini pada Istrimu, ahh mungkin memang seharusnya dia mengetahui yang seberanya bukan?"

Vibra mengeraskan rahangnya, bukan hal mudah ternyata berurusan dengan Doni.

"Keputusan ada padamu, Vibra."

Cklek.
Pintu ruangan terbuka menampakkan sosok laki-laki bertubuh tegap berdiri di sana dengan membawa beberapa tumpuk map, ia adalah Daniel, asisten pribadi Vibra.

"Meeting lima menit lagi," ucap Daniel memperingati Vibra, bukanya ia tidak menghormati Doni yang ada di sana tapi Daniel cukup tau siapa Doni sebenarnya. Jadi, ia berniat membantu Vibra agar terbebas dari Doni saat ini dengan mengarang adanya meeting.

Vibra mengerjab sambil mengangguk. "Maaf Om~"

"Tidak perlu minta maaf," ucap Doni menyela.
"Nikahi Fara, dan semua masalah akan beres. Kau tidak perlu takut dengan istrimu. Om yakin setelah tau kalau Fara hamil dia pasti juga akan memaklumi, bagaimana?"

EUPHORIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang