Chapter4

32.3K 1.8K 159
                                    

Happy reading

"Yang...beb...yang," bisik vibra sambil menoel lengan vio.

"Apa sih,"

"Nyusuinnya jangan disini.masa ditempat umum,"

"Brisik,nggak liat apa el udah merem melek"

sudah biasa vibra menegur vio agar tidak menyusui ditempat umum tapi tidak digubris oleh vio bukan karna mau pamer tapi ribet kalau harus ngumpet² toh juga nyusuinnya ditutupi jaket kurang apa coba sampai el yang lagi enak² ngenyot pengap.

"Asetku itu.sayang kalau dipamerin"

"Mamam...mamamm cucuuucuu," oceh al sambil menunjuk dada mamanya.

"Bentar ya sayang,gantian sama kakak oke"

"El emang kebiasaan banyak modusnya,nyusu hampir satu jam nggak kelar² melebihi durasi jatah maljum yang cuma 15mnt." Sungut vibra.jatah sedikit? Jelas,baru buka baju aja kecebong² udah nangis.

"Nggak usah iri sama anak sendiri,inget benih siapa ini dua kecebong." Ucap vio sambil membenarkan kancing bajunya.

"Pah! Pah!...cucu..." Pekik al ketika melihat seorang wanita berpakaian minim dengan rok sebatas lutut tapi belahanya hampir sebokong,dadanya yang ekstra besar hampir keluar dari sarangnya tentu saja menggoda para kaum adam.
Vibra langsung melihat kearah pintu dimana wanita sexy itu berdiri clingak clinguk seperti mencari seseorang.
Mulut vibra dan al ternganga melihat dada yang hampir tumpah itu dalam hati vibra membatin andai saja dada vio segede itu,sayangnya dada vio tigakali lebih kecil dari wanita itu.al juga? Bayi lho tergoda,Kalau bukan turunan vibra yang nggak akan kaya gini.

"Husshh..." tangan vio meraup wajah vibra,sambil melotot.

"Nggak usah jelalatan,siniin al nya."

"Vitamin.sayang Kalau dianggurin," ucap vibra sambil terkekeh.

"Sini al jadi nenen mama nggak,apa mau dada tante² tadi,"

"Mammam...cucu," meraih tubuh al setelah el diambil alih oleh vibra,

"Tante² tadi dadanya gede tapi rasanya kayak racun anaconda,kalo punya mama biarpun kecil kaya rasa kan? Buktinya kalian doyan.kalu papa mah nggak usah ditanya" gumam vio sambil menyusui al.

"Tapi berkat aku jadi lebih gede kan? Hasil permak alami tanpa suntik ataupun operasi,hanya dengan remas,kenyot dan plintir.kurang berjasa apa lagi aku sebagai suami,"

Plak...

"Kan kdrt lagi,"

"Yaudah mulai nanti malem nggak usah minta jatah,nggak usah ngedusel² aku Kalau tidur,sana tidur sama kambing."

"Ah mama,cantik deh uhhh dadanya gede melebihi dewi persik.sexy ulalabeybeh....jangan dong,enakan tidur berdua.nanti permaknya exstra..." vio sudah siap melayangkan tangannya,tapi nggak jadi karna tangan mungil al tiba-tiba menyentuk dagunya,mengalihkan perhatian.

Setelah hampir 15 menit menunggu pesanan akhirnya datang,dua porsi barbeque dan jus jeruk.

"Aku suapin ya," ucap vibra sambil memotong daging,

"Hmm,"

"Aaaa'" menyuapi satu potong barbeque kemulut vio.

"Enak?" Vio menangguk.

"Nggak usah ngambek,bibir manyun-manyun gitu jadi pengen nyipok.dada kamu nggak gede tapi pas digenggaman tangan,segitu aja cukup buat aku.nggak mau yang lain gede tapi silikon kenyalnya palsu"

Kenapa jadi ngomongin dada sih...

"Hmm"

"Habis ini beli es krim yuk,"

Emangnya anak kecil,disogok es krim.sogok berlian atau emas kek.

****

Sepulang jalan-jalan vibra mengajak vio ketaman,untuk refreshing meskipun hanya ditaman tapi itu sudah cukup menyenangkan baginya,bisa berkumpul bersama keluarga kecilnya adalah hal yang paling indah.vio juga tidak keberatan malah lebih bagus ketaman menghirup udara segar yang bagus untuk si kembar juga.
Vibra keluar dari mobil sambil menggendong el didepan,sedangkan vio menggendong al.mungkin orang yang melihat mereka akan heran dengan vibra dan berpikir vibra om om kurbel yang hamilin anak SMA.pasalnya sejak kuliah cara berpakaian vibra sedikit berubah jadi makin hoot,dan juga berkumis tipis,pokonya vibra jadi agak kelihatan kaya om om.

"Kamu duduk sini bentar ya,aku mau cari sesuatu" ujar vibra meminta vio untuk duduk dikursi panjang bawah pohon yang terletak ditengah-tengah taman.

Vio menurut,dan memilih duduk sambil menepuk pantat al yang masih tidur nyenyak.

Vibra kembali dengan membawa dua es krim coklat banana dan vanilla.

Vibra duduk disamping vio lalu memberikan es krim vanilla,"anggap aja kita lagi dating,dulu waktu SMA kita nggak pernah jalan berdua kaya gini,kamu juga nggak bisa menikmati masa remaja dengan bebas.maaf udah ngerusak~" vio langsung mengecup bibir vibra agar berhenti berbicara.

"Jangan ngomong gitu dong,aku nggak suka.kamu nggak ngerusak masa mudaku kok malah bikin masa SMAku luarrrrrr biasaaa,"

"Tapi~" vio langsung mendesis menghentikan ucapan vibra.

"Curut yang terbaik,my hoot husband"

"Pinter ngerayu," gumam vibra.

"Biarin,"

"Habis ini mau kemana?"

"Kerumah bunda,kangen.sekalian nanti kita kemakam ayah mumpung kamu nggak sibuk,gimana?"

"Oke"

****

Seharian kemarin vibra menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya,kini dia kembali disibukan dengan tugas kuliahnya dan beberapa berkas untuk meeting dikantor sore nanti.

Vio membuka pintu ruang kerja vibra yang terletak disebelah ruang tidur al dan el.dengan membawa segelas susu dan dua lembar roti selai coklat.

"Pagi..."

"Pagi sayang,tumben nggak ribut sendiri biasanya pagi-pagi sibuk bolak balik,"

"Kamu lupa kan sekarang udah ada bi irah sama bi inem,jadi nggak kalangkabut" padahal vibra sendiri lho yang manggil dua pembantunya bekerja dirumah ini untuk membantu vio,

"Owh,iya"

Vio meletakkan nampan diatas meja,"Sarapan dulu mau aku masakin apa buat bekal nanti"
Bukanya menjawab vibra malah menarik pinggang vio memeluknya dari belakang,meletakakan dagunya dibahu vio,bibir vibra tidak tinggal diam.mengecupi leher vio.
"Vibra,geli...pagi-pagi juga ngedusel-dusel"

"Emang kenapa kalau pagi,nggak ada yang ngelarangkan?"
"Ihh minggir,anak-anak bangun" vibra semakin mengeratkan pelukannya.

"Vibra,lepp...pas"

"Cium dulu!"

"Ogah! Malesin"

"Bikin adek buat kecebong yuk,"

Plak

"Kamu pikir bikin anak segampang bikin adonan bakwan apa," sentak vio.

"Udah sana mandi,syuh minggir"

"Dosa lho nggak nurut suami"

"Dosa juga nggak mau degerin nasehat istri,"

Vibra langsung membalikkan tubuh vio,menangkup wajah istrinya lalu mencium bibirnya lembut.

"Ekhem...maaf neng vio,al sama el sudah bangun," ucap bi irah balik badan menghindari tatapan vibra dan vio,karna malu memergoki majikanya lagi uhh ahhh uhhh ahhh.tapi vio lebih malu lagi, kalau vibra? Nggak usah ditanya urat malunya udah putus kalau dia mah.

****
Tbc
Maaf ya slow up,jangan lupa tinggalkan jejak untuk keluarga kecebong...
Sekalian info kalau MAMBH2 bakal ganti judul dan cover jadi jangan bingung ya nanti...
See you next chapter

EUPHORIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang