Chapter11

24.8K 1.5K 138
                                    

Happy reading.

Vibra mematikan pendingin ruangan kamarnya, karna sejak tadi al terus saja menampar dan mencakar wajahnya. Al kedinginan sedangkan el kepanasan, mereka sudah hampir 45 menit menangis mencari susu mamanya, vibra pusing kemana perginya vio pagi-pagi seperti ini al yang sudah haus berat ditambah sesegukan karna menangis terus saja melampiaskan kemarahanya pada vibra dengan menabok dan mencakar-cakar wajah papanya. Vibra pasrah mau di apain lagi, kalau menolak al langsung nangis semakin keras. Untung el tidak se extreme al, el sudah tidak bersuara meskipun dirinya masih menangis ia hanya menyesap jempol tanganya.

"Ma ma...mamam..." isak el sambil mengemut jarinya.

Al masih digendongan vibra berteriak mencari vio, " mamam...ma~ mamam...cucu"

"Cup cup kecebong ganteng jangan nangis ya...cup sayang kan ada apa"

Plak...bugh

Al kembali menampar wajah vibra "Hwaaaa...mamam"

"Al papa sakit Kalau kamu tabokin terus,"

"Nyenyen mamam." Ucap al.

"Bentar lagi mama pulang, tunggu ya"

Vibra melirik el yang berbaring dikasur masih mengemut jarinya seolah sedang menyesap puting mamanya.

"El lapar ya. Bentar ya"

"Al juga lapal!" Pekik al, kali ini menabok bibir papanya.

Vibra menelepon vio untuk yang ke 30 kalinya, dan baru vio angkat,

"Kamu dimana! Mau bikin aku setres dirumah. Ini dua piyik ngamuk. Pulang!"

"Aku lagi dirumah abby, anaknya nangis dia nggak tau harus gimana makanya aku bantu."

"Ini juga al sama el nangis, cepetan pulang sebelum al bikin wajah aku remuk."

"Ya 30menit lagi."

"Pulang sekarang sayangggggg..."
Vibra mendekatkan ponselnya ke mulut al "mamam!! Hwaaaa...cucu mamam"

"Iya bentar ya nak mama pulang."

Tut.

****

30 menit kemudian...

"Sayanggg...masyaallah." vio cengo melihat suaminya berubah menjadi badut akibat ulah al dan el.

Vibra tersenyum kecut "mereka langsung diem pas aku kasih lipstick sama bedak kamu, tapi aku jadi korbannya." Vio geleng-geleng melihat wajah vibra penuh dengan coretan lipstick.

"Mamam...." pekik al dan el.

Vio meraih tubuh keduanya membawa kepangkuannya,
"Kalian apain papa sampe jadi kaya orang gila gitu hmm?" Al dan el malah menepuk dada vio meminta agar segera disusui.

"El tadi gambal wajah papa, bagus kan?"

Mengusap pipi el "Besok lagi nggak boleh gitu ya kasihan dong papa,"

"Al juga tadi nabokin papa ya??" Al menggeleng.

"Cucu...mamam." ujar al menarik-narik baju vio.

"Tapi janji nggak akan nakal lagi oke??"

"Nda janji mamam, papa natal kok." Ucap al.

Selesai menyusui vio langsung membaringkan al dan el ke tempat tidur dibantu oleh vibra karna memang al dan el sudah tertidur saat menyusu tadi.

"Kamu kalau mau pergi bilang. Tau sendiri al, el kalau ngamuk kaya gimana."

"Maaf tadi buru-buru. Tapi kamu tambah ganteng lho didandanin anak-anak." Ucap vio sambil terkekeh.
"Yaudah sini aku bersihin muka kamu. Kasihan nanti kalau ada tikus lewat pasti ketakuatan."

EUPHORIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang